Perkembangan sebuah kota sangat menarik untuk ditelusuri, salah satunya dengan melihat bangunan-bangunan yang dulu digunakan oleh pemerintah daerah setempat. Salah satu Gedung tua atau kuno yang sarat dengan cerita adalah Gedung atau kantor Walikota Adiministratif Banjarbaru.
Tahun lalu, Kota Banjarbaru resmi menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Kota yang dihuni oleh berbagai suku ini seakan terus melaju. Geliat Pembangunan Kota semakin terasa. Terlihat dari perbaikan jalan dan saluran drainase semakin mengubah wajah kota menjadi lebih tertata.
Jejak perubahan kota sebenarnya tidak terjadi saat ini saja. Sejak tahun 1980 kota ini semakin melebar dan berkembang. Dari semula Banjarbaru hanya terdiri dari 4 kluster, yaitu Banjarbaru 1, Banjarbaru 2, Banjarbaru 3, dan Banjarbaru 4, kini sudah meluas hingga daerah Lianganggang dan Cempaka. Umumnya pembangunan yang dilakukan berupa perumahan. Untuk perkantoran masih tetap berada di Kawasan Murjani.
Van Der Pijl, perancang Kota Banjarbaru memang mendesain kota dengan baik. Pusat kota yang ditandai dengan lapangan dan Gedung Balaikota berada di tengah-tengah. Dahulu Balaikota digunakan oleh Pembantu Gubernur Wilayah II untuk menjalankan tugasnya.
Di sekitar lapangan Murjani berdiri tegak beberapa gedung yang digunakan oleh pemerintah daerah. Sebutlah gedung Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata, gedung Satpol PP, gedung BPN, gedung Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas perikanan Provinsi Kalimantan Selatan. Baru setelah itu komplek atau area perumahan. Bentuknya seperti mengelilingi area pusat pemerintahan.
Jika diperhatikan, gedung-gedung yang berada di Lapangan Murjani memiliki ciri yang mirip berupa bangunan bergaya kolonial. Atapnya berupa atap pelana, kecuali gedung Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Pemerintah Kota Banjarbaru yang bergaya Banjar. Ada lagi ciri khusus yang terdapat di bagian depan yaitu pemakaian batu kerikil hitam pada tembok bagian luar bangunan.
Dari seluruh bangunan yang ada di sekitar Lapangan Murjani, gedung yang kini digunakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sangat menarik untuk dijelajahi. Dahulu gedung ini menjadi tempat bertugas Walikota Administratif Banjarbaru.
Ciri-Ciri Bangunan Belanda
Saat ini, gedung yang masih tegak berdiri dan berada di depan taman bogenvil itu masih digunakan. Memang tidak lagi menjadi tempat tugas petinggi kota, namun menjadi tempat untuk melayani massyarakat. Tidak heran jika suasananya sangat ramai.
Lalu lalang masyarakat tidak mengurai keanggunan bangunan. Bagian depan bangunan masih terlihat desain bangunan kolonial. Terlihat dari kehadiran jendela besar dan atap pelana serta tempelan batu di dinding bagian depan bangunan.