Komunikasi menjadi salah satu faktor utama dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga setiap individu didorong agar terampil berkomunikasi. Tujuan dari adanya komunikasi akan tercapai jika komunikasi dilakukan dengan efektif. Komunikasi yang baik dan efektif akan terbangun jika kedua belah pihak saling nyaman dalam melakukan komunikasi, saling menghargai perasaan sesama, tidak menciptakan komunikasi yang pasif, dan tidak mengganggu hak orang lain, yang artinya komunikasi yang diharapkan yaitu komunikasi secara asertif.
Manfaat dari komunikasi asertif itu sendiri adalah individu makin mudah membangun relasi kerja yang komunikatif dan kondusif. Sehingga, seorang asertif mempunyai strategi pengelolaan konflik win-win solution dan melihat permasalahan dari dua arah secara bijaksana sehingga akan menumbuhkan moral kerja, kinerja, produktivitas kita, serta membentuk kerjasama tim yang solid dalam organisasi.
Memasuki masa pubertas pada beberapa remaja didefinisikan menjadi waktu yang sukar serta keadaan yang berdampak bagi kondisi fisik atau kejiwaan remaja (Yunalia & Haryuni, 2020). Pada masa ini, siswa mengalami banyak perubahan, dimana siswa kurang stabil dalam perubahan emosi yang rentan memunculkan konflik. Selain itu pada masa remaja, anak mulai mencari bagaimana jati dirinya. Hal tersebut, dapat menjadikan anak sulit dalam melakukan komunikasi asertif. Meningkatkan komunikasi asertif dapat menggunakan layanan konseling kelompok teknik self talk. Teknik self talk adalah salah satu teknik yang berasal dari pendekatan Rational Emotive Behavioural Therapy (REBT) yang diperkenalkan oleh Albert Ellis pada tahun 1950 yang memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki pikiran rasional dan irasional. Tujuan utama dalam terapi ini adalah mengubah cara berpikir atau pandangan-pandang konseli yang irasional menjadi pikiran yang rasional agar konseli dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Jadi dengan menerapkan teknik self talk nantinya pikiran irasional atau negatif self talk akan diganti dengan pemikiran rasional atau positif self talk.
Terdapat 4 tahap dalam layanan konseling kelompok, yaitu: a) tahap pembentukan, b) tahap perlihan, c) tahap kegiatan, d) tahap pengakhiran. Teknik yang digunakan dalam konseling kelompok ini yaitu teknik self talk yang akan dimasukkan dalam tahap ke tiga yaitu tahap kegiatan. Terdapat beberapa langkah dalam menerapkan teknik self talk yaitu: a) tahap mendengarkan self talk, b) tahap menuliskan self talk negatif, c) tahap mengubah self talk negatif ke positif, d) tahap menetapkan self talk positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H