Lihat ke Halaman Asli

Jangan Menuntut Anak Ranking di Kelas

Diperbarui: 18 April 2019   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai....hai ...Bapak Ibu ,pas banget waktunya untuk sama sama merenung bertepatan dengan pembagian rapot anak sekolah. Jangan bebani anak dengan kewajiban harus rangking, harus juara 1, masa temanmu juara 1 kamu 10 besar aja gak bisa. Sepertinya aib banget klo anak gak juara, anak gak rangking. Malu sama anak tetangga yang selalu rangking.

Bapak, Ibu....come on , syarat jadi sukses bukan harus rangking 1, selama anak suka dan senang belajar, dukung sajasesuai minat dan bakatnya, gak perlu juara 1 atau rangking 1, kalau dapat rangking 1 anggap saja bonus. jangan dijadikan beban anak.

Thomas Alva Edison itu dianggap anak yang sangat bodoh sampai sampai gurunya menolak mengajar dia dan memulangkan dia ke ibunya. Hari ini kita bisa menikmati cahaya lampu, semua karena kegigihan ibu Edison yang selalu iklas melatih dan mengajarinya di rumah saat tidak ada satu sekolahpun yang mau menerimanya.

Belajar membesarkan anak apa arti kegagalan. Agar tahu makna belajar dari setiap kegagalan dan menghargai setiap proses perjuangan. Mari kita bersama membimbing anak anak kita.Gagal rangking 1 , juara 1 jangan jadi masalah yaaa......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline