Lihat ke Halaman Asli

Harry Potter And Deathly Hallows Part I

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Obliviate..."

Menjadi mantra pembuka film Harry Potter and Deathly Hallows part I. Mantra ini dirapal oleh Hermione Granger untuk menghilangkan kenangan orangtuanya yang muggle demi keselamatan mereka karena pelahap maut mulai merajalela dan tidak segan menghabisi muggle. Perlahan dan pasti foto-foto ketika ia kecil dan berada di antara orangtuanya menghilang. Dari awal, David Yates mencoba membangun kesedihan dari novel agar terbawa ke dalam film. Bagi saya yang hanya penikmat film, hal ini berhasil ia tampilkan pada scene Hermione Granger di atas.

Malam itu, anggota Orde of Phoenix menjemput Harry Potter , dipimpin oleh Mad-Eye Moody 'tujuh' orang Harry Potter akan berangkat menuju The Burrow, kediaman keluarga Weasley.Ternyata informasi yang seharusnya rahasia, bocor, seketika setelah mereka terbang melesat, pelahap maut mengepung. Perang mantra untuk saling menyerang dan melucuti senjata tidak terelakkan.

"Stupefy!"

"Expelliarmus!"

Cahaya hijau berpendaran di langit. Harry yang asli bersama Hagrid, di tengah perjalanan, Hagrid terkena mantra dan pingsan, Harry kemudian harus mengendalikan motor juga melawan pelahap maut yang terus-terusan menyerang. Hedwig, si burung hantu yang telah menjadi temannya semenjak ia masuk sekolah sihir Hogwarts, mencoba melindungi Harry. Namun pelahap maut dengan cepat merapal mantra pembunuh ke arah Hedwig, burung hantu malang itu meluncur tak bernyawa ke bumi.

Harry dan Hagrid tiba sebagai kelompok pertama di The Burrow. Disusul oleh kelompok kedua dan terlihat Harry palsu terluka parah dibagian telinga. Profesor Lupin menyerang Harry, memastikan bahwa ia adalah Harry Potter asli.

"Ada yang berkhianat", ucapnya. "Mereka tahu Harry akan dipindahkan malam ini."

Kelompok ketiga dan seterusnya hingga terakhir bermunculan, mereka membawa berita buruk bahwa Mad-Eye Moody tewas dalam pertempuran. Kabar buruk bukan hanya bagi anggora Orde namun bagi Harry secara pribadi tentunya. Malam itu juga ia mengepak barangnya agar tidak ada lagi yang perlu tewas atau terluka seperti orang tuanya, paman angkatnya-Sirius Black, Prof Dumbledore, Mad-Eye ataupun salah satu kembar yang terluka parah malam itu. Namun sahabatnya, Ron Weasley, berhasil membujuknya agar tidak pergi.

"Jangan malam ini sobat, kita hanya akan mengantarkan nyawa...", begitu ujarnya.

Keesokan harinya, sebuah surat wasiat bersama seorang menteri sihir datang mengunjungi Harry, Ron dan Hermione. Dumbledore rupanya punya beberapa wasiat untuk mereka bertiga. Harry mendapatkan bola snitch dari permainan Quiditchnya pertama kali serta Pedang Gryfindor, Hermione mendapatkan buku dongeng sihir, sementara Ron mendapatkan deluminator (penghisap cahaya). Namun Pedang Gryfindor kini keberadaannya tidak diketahui. Namun kementerian sihir memaksa Harry untuk menyerahkan pedang tersebut karena diklaim mempunyai nilai sejarah yang tinggi sehingga harus diambil oleh pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline