Lihat ke Halaman Asli

Kepala Daerah ini Rela Mandi Lumpur Sampah demi Warganya

Diperbarui: 23 Maret 2016   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda pernah lihat kepala daerah mengunjungi pasar atau apa anda pernah lihat kepala daerah menyapu jalanan? Keren bukan dan tampak merakyat. Apa anda pernah melihat ada kepala daerah menyapu jalanan sampai tangannya hitam terkena kotoran jalan? Saya rasa tidak. Bentuk pencitraan model seperti ini rasanya sudah “tidak laku” lagi di mata masyarakat. Menyapu jalanan 5 menit, difoto, lalu muncul di pemberitaan media nasional.

[caption caption="sumber : facebook Danny Pomanto"][/caption]

Meskipun demikian, tren blusukan ke pasar, sekolahan, panti jompo, dan sebagainya kini masih sering dilakukan oleh sebagian pemimpin atau kepala daerah di negeri ini. Saya pun tidak mengatakan cara mereka salah karena biar bagaimana pun ketika kepala daerah menyapa warganya merupakan hal yang positif. Namun bagi saya, aksi nyata jauh lebih keren dibanding pencitraan belaka.

Saya berpikir semua kepala daerah sama saja karena hanya mementingkan pencitraan belaka. Namun hari ini saya menyadari bahwa pikiran saya salah karena saya melihat ada kepala daerah yang bukan cuma rela menyapu jalanan tapi dia masuk ke dalam lumpur yang berisikan sampah. Dia adalah Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang rela mengotori tangan dan kakinya untuk membersihkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang di Kecamatan Tamangapa, Makassar.

Pria yang akrab disapa Danny ini menegaskan kegiatan yang dilakukannya ini bertujuan untuk menyentuh hati masyarakat akan pentingnya kebersihan. Dia juga mengimbau kepada seluruh caman dan lurah di Makassar harus turun ke lapangan, bahu membahu bersama warga dalam menjaga kebersihan Kota Makassar.

Jika melihat sepak terjang Danny, rasanya tidak salah jika Makassar diganjar penghargaan Adipura Metro dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun lalu. Jika anda pernah ke Makassar, kota ini sudah tertata rapih dan saya rasa dalam hal kebersihan, kota ini sepertinya layak menjadi kota percontohan.

Tidak hanya bersih, Danny yang merupakan seorang arsitek ini membuat program Bank Sampah dimana sampah itu nanti dikelola dan menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan warganya.

Munculnya sosok Danny rasanya membuat kata blusukan menjadi “basi” di pikiran saya karena aksi nyata, turun ke lapangan membantu warga, rela bajunya terkena lumpur sampah, yang dilakukannya bukan hanya sekedar pencitraan. Danny mengajarkan kepada kita semua bentuk pengabdian kepada masyarakat dimana seorang pemimpin harus menjadi pelayan bagi warganya, bukan sebaliknya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline