Lihat ke Halaman Asli

Program peer supprt,Bimbingan konseling dan layanan psikososial

Diperbarui: 18 Januari 2025   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

      Program peer support bimbingan konseling, dan layanan psikososial merupakan bentuk dukungan yang dapat membantu individu, terutama dalam konteks perkembangan sosial-emosional. Ketiga pendekatan ini berfokus pada memberikan bantuan dan sumber daya untuk mendukung individu dalam mengatasi masalah emosional, sosial, dan psikologis yang mereka hadapi. Setiap pendekatan memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, tetapi ketiganya saling melengkapi dalam mendukung kesejahteraan mental dan sosial individu.

 1.Program Peer Support (Dukungan Teman Sebaya)

   Peer support adalah bentuk dukungan yang diberikan oleh individu kepada teman sebaya mereka yang mengalami masalah atau tantangan serupa. Program ini biasanya mengandalkan hubungan sosial antara individu yang memiliki pengalaman atau kesulitan yang sama, dan dengan demikian dapat saling memahami dan memberikan dukungan emosional yang lebih dalam. Peer support sering kali digunakan dalam konteks pendidikan, kesehatan mental, dan pengembangan sosial-emosional.

 Tujuan Program Peer Support:

Mengurangi stigma sosial

     Dengan melibatkan teman sebaya, peer support dapat membantu individu merasa lebih diterima dan kurang terisolasi, karena mereka tidak merasa sendirian dalam masalah yang mereka hadapi.

Peningkatan keterampilan sosial

        Melalui interaksi dengan teman sebaya, individu belajar keterampilan sosial yang lebih baik, seperti komunikasi, empati, dan penyelesaian konflik.

Pemberdayaan

       Program ini memberi kesempatan kepada individu yang memiliki pengalaman untuk berbagi pengetahuan dan strategi coping dengan orang lain, sehingga menciptakan rasa pemberdayaan.


         Implementasi Program Peer Support
Program peer support dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk di sekolah, tempat kerja, atau komunitas. Misalnya, di sekolah, program ini dapat melibatkan siswa yang lebih tua atau yang telah berhasil mengatasi tantangan tertentu (misalnya, kecemasan atau bullying) untuk memberikan dukungan kepada siswa yang lebih muda atau yang menghadapi masalah serupa. Di tempat kerja, kolega dapat saling mendukung dalam mengelola stres kerja atau masalah pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline