Lihat ke Halaman Asli

Siti Uswatun Khasanah

Novelis dan editor

Pentingnya Melek Literasi

Diperbarui: 4 November 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa itu literasi? Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia: literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Bisa juga diartikan pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. 

Lalu, sejauh mana tingkat literasi kita? Apakah Anda suka membaca buku? Jika belum, mari mulai kebiasaan baik ini. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Karena dari hasil survei UNESCO, ternyata minat baca masyarakat Indonesia cukup memprihatinkan, yakni menduduki peringkat kedua dari bawah. Rangking 60 dari 61 negara. Hanya sebanyak 0,001% minat baca orang Indonesia. Berarti, dari seribu penduduk, hanya satu orang yang suka membaca. 

Padahal, rendahnya minat baca bisa memengaruhi kesejahteraan karena berimbas ke rendahnya inovasi hingga akhirnya daya saing atau jiwa berkompetisi pun rendah. Selain itu, rendahnya minat baca bisa menyebabkan meningkatnya disinformasi dan tumbuh suburnya hoaks. Sebab, masyarakat pembaca yang terampil mampu membaca, memahami, dan mengevaluasi informasi yang ada. 

Di samping itu, banyak lagi manfaat yang bisa kita peroleh dari kebiasaan membaca buku, yaitu:

1. Dapat mengurangi resiko sebanyak 2,5 kali lebih rendah terserang penyakit alzheimer atau kepikunan. 

2. Meningkatkan jumlah kosakata dan kemampuan berbicara sebanyak 5--15% dari hasil membaca.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mengembangkan kapasitas diri dalam mengikuti perkembangan zaman.

4. Menurunkan tingkat stres hingga 60%. Ini berarti membaca ternyata bermanfaat untuk kesehatan mental kita. 

5. Kegiatan membaca membantu memperlambat detak jantung hingga meredakan ketegangan otot.

6. Orang yang suka membaca cenderung memiliki pemikiran yang luas sehingga bisa menjadi pribadi yang terbuka terhadap perbedaan cara pandang.

7. Meningkatkan kemampuan berpikir analitis yang membantu menilai secara obyektif fenomena sosial di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline