Lihat ke Halaman Asli

Ketaqwaan Mendatangkan Harta yang Halal

Diperbarui: 23 Februari 2018   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setiap manusia beriman yang menjalani hidupnya di jalan Allah tentunya mengharapkan ridho dari Allah SWT. Iman Islam dalam diri seorang muslim harus dibarengi dengan taqwa. Bila seorang muslim percaya dengan keberadaan Allah, maka tentunya ia takut kepada Allah. Itulah yang dinamakan taqwa.

Arti taqwa adalah menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Umat muslim yang menjalankan segala perintah Allah berarti taat dan patuh terhadap hukum Allah serta meninggalkan keraguan di dalam hati, dengan cara beramal sholeh sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Misalnya seseorang yang bertawa kepada Allah SWT. Dan seorang muslim yang bertaqwa akan menjauhi segala larangan Allah SWT, karna takut akan murka Allah serta adzab-Nya yang teramat pedih. Misalnya seseorang muslim yang mencari harta yang halal dan menjauhi harta yang haram.

Ketaqwaan kepada Allah akan mendatangkan rezeki bagi umat muslim. Allah juga akan melapangkan rizki bagi mereka yang bertaqwa. Kenikmatan dan kebaikan yang diberikan oleh Allah kepada umat yang beriman dan bertaqwa tidak hanya di dunia melainkan juga di akhirat kelak. Hal ini sesuai dalam firman Allah SWT yang artinya:

"Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka." (QS. At-Thalaq: 2-3). Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang bertaqwa akan diberi rizki dari jalan yang tak terduga. Namun ayat itu tidak menunjukkan bahwa orang yang tidak bertaqwa tidak diberi rizki. 

Orang yang kafir tetap diberi rizki meskipun rezeki itu diperoleh dengan cara yang haram ataupun dengan cara yang baik, bahkan memperolehnya dengan susah payah. Sedangkan orang yang bertaqwa, rizki yang mereka peroleh tidak mungkin dengan cara-cara yang haram, juga tidak mungkin dengan cara yang khobits (yang kotor-kotor). Seorang yang muslim yang bertaqwa tidak mungkin dihalangi dari rizki yang ia butuhkan. Ia hanya dihalangi dari materi dunia yang berlebih sebagai rahmat dan kebaikan padanya. Karena boleh jadi diluaskan rizkinya malah akan membahayakan dirinya, sedangkan disempitkannya rizki malah mungkin sebagai rahmat baginya, karena Allah lebih mengetahui mana yang terbaik untuk umat-Nya.

Yang telah dijelaskan dalam firman Allah berbunyi:

"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri." (QS. Al-A'raf: 96)

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa salam telah menjelaskan kepada kita dalam sebuah hadits yang artinya: Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda , "Wahai manusia, bertaqwalah kepada Allah dan berbuatlah baik dalam mencari harta karena sesungguhnya jiwa manusia tidak akan puas/mati hingga terpenuhi rezekinya walaupun ia telah mampu mengendalikannya (mengekangnya), maka bertaqwalah kepada Allah SWT dan berbuat baiklah dalam mencari harta, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram" (HR Ibnu Majah)

Berdasarkan hadits di atas dapat dijelaskan bahwa mencari harta menurut syari'at islam adalah suatu perkara yang menjadi perhatian manusia, sehingga tidak banyak manusia menjadi budak dunia yang bisa menyebabkan ibadah kepada Allah SWT berkurang. Yang perlu diingat bahwa seindah-indahnya harta yang dicari di dunia tidak akan ada manfaatnya tanpa diimbangi dengan kewajiban kita yang harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita.

Sebagai manusia yang hidup di dunia ini hanya sementara, semestinya manusia itu tidak hanya mencari harta untuk dunia namun juga harus mencari harta untuk akhirat kelak. Seperti menyumbangkan sebagian hartanya untuk kepentingan tempat ibadah (rumah Allah); membayar zakat; menyantuni kaum dhuafa beserta anak yatim dan fakir miskin.

Dengan begitu Islam telah memberikan petunjuk yang sangat jelas dalam mengajarkan etika mencari harta baik di dunia dan di akhirat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline