Lihat ke Halaman Asli

Hindari atau Lanjutkan Jadi Pemimpin Wanita

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan sedikit atau banyaknya wanita tapi takdir yang meilihku menjadi seorang pemimpin, bekerja menjadi administrasi lama kelamaan diangkat menjadi kaki tangan pemilik perusahaan, entahlah ini bisa disebut seneng atau kesedihan.

Memimpin anak buah yang rata-rata lelaki dan jauh lebih tua umurnya bukan persoalan yang mudah. Mungkin ini harus diakhiri pikiran saat itu namun setelah dijalani sekarang sudah 5 tahun lamanya.

masalah demi masalah datang menghampiri sehingga kegalauaan sering datang menhampiri, terkadang terbangun ditengah malam hanya karna masalah pekerjaan yang belum tuntas sampai kebawa pulang

astagaaa... klo boleh memilih, lebih enak menjadi kuli yang capek buat istirahat sewaktu bangun udh hilang semua pegel-pegelnya. Klo menjadi pemimpin itu kepikiran kebawa kemana-mana walau terlihat senang tp merasa terbebani.

semoga dikemudian hari bisa menikah dengan lelaki yang memimpin aku dan keluargaku.amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline