Assalamu Alaikum Wr.Wb Tidak sengaja tadi browsing-browsing ke sana kemari akhirnya nemu link ini yang kemudian http://www.pkspiyungan.org ikut-ikutan memposting tanpa menganalisa terlebih dahulu, gatal juga ingin menanggapinya. Sebelum saya menganalisa foto yang diyakini Saudara Fachmi adalah editan saya terlebih dahulu menganalisa software yang beliau gunakan menganalisa foto akta nikah Jokowi. fotoforensics.com Gambar di atas adalah gambar yang akan saya coba untuk jadikan sampel dalam menguji kelayakan fotoforensics sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Pertama-tama saya akan coba ganti tulisan "bakso", "coto", "rendang" dan menggantinya menjadi "energen", "oke jelly" dan "promag" dan hasilnya seperti ini.
Kemudian dari hasil editan saya di atas akan saya coba untuk analisa menggunakan software dengan menggunakan teknik ELA. Dan hasilnnya:
Gambar berikut sangat jelas sekali terdapat perbedaan cahaya antara lokasi editan dengan lokasi bukan editan begitu pun dengan keteraturan pola pada pemisah antara cahaya terang dengan cahaya gelap sangat lurus atau sangat terpola mengindikasikan kalo gambar tersebut adalah hasil tempelan ketika dianalisa menggunakan Error Level Analysis (ELA). Selanjutnya saya akan mencoba menganalisa gambar tadi dengan software yang sama dengan teknik upload step berbeda dan hasilnya adalah sebagai berikut.
Dari gambar di atas sama sekali saya tidak dapat mendeteksi hasil ELA fotoforensics yang memberikan informasi ada keteraturan pola cahaya pada area editan. Kesimpulan: Softwere fotoforensics tidak valid tidak layak dijadikan acuan pengambilan keputusan dalam menganalisa gambar. Selanjutnya saya akan menganalisa foto akta nikah jokowi dengan mengunakan CS3.
Dari analisa menggunakan CS3 di atas membuktikan memang terjadi proses editing yang di-upload oleh admin PDIP tapi yang diedit adalah warna gelap di area tanpa tulisan yang mungkin gelap akibat lampu scan fotocopy yang tidak terlalu terang akibatnya hasil fotokopy-nya nggak bersih, itu asumsi saya. Saya tidak melihat pola teratur hasil rekayasa pada area yang mempunyai tulisan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H