Lihat ke Halaman Asli

Yang Ditunggu yang Dirindu

Diperbarui: 10 Agustus 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kau tahu? Wanita paling tidak mampu ditolak cintanya. Tapi yang lebih harus kau tahu, pelakunya ialah dirimu. Maka, sekarang biarkan aku menunggu.

 

Menunggu apa? Menunggu kamu berpenyakit. Hingga sisa tulang dan kulit. Tak bisa bangkit. Dan tiada apa pun bisa kau ungkit. Atau, yang lebih kutunggu. Ialah kamu kaku. Lalu jadi batu. Lalu ....

Ketika itu, aku mau ada. Datang tanpa kaularang. Memeluk tanpa kau tolak. Dan mengucap cinta tanpa (bisa) kaubantah. Dan lalu ... benang-benang rindu kupintal jadi kafan yang paling sudi menemanimu. Clp. 10/8/15 | Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline