Lihat ke Halaman Asli

uswadin usman

Guru Pembelajar

Ngiring

Diperbarui: 31 Oktober 2021   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Angkot hijau yang setia mencari penumpang

Sabtu pagi terasa cerah, suasana Bogor yg damai dan sejuk membuat orang-orang enggan untuk berdiam di rumah. Sebagian bergegas ke pasar untuk berjualan mencari nafkah, ada pula yang keluar sekedar berolah raga. Apalagi di sekitar Kebun Raya, banyak yang berjalan, berlari atau bersepeda mengelilingi kebun raya yang berusia lebih dari tiga abad itu.

Di sudut pertigaan jalan sebuah angkot berhenti mencari penumpang dibantu calo yang berteriak teriak memanggil calon penumpang. Angkot hijau jurusan Warung Jambu dengan alunan suara musik dari HP supir yang disambungkan ke sound sedikit membuat suasana lebih nyaman. Perlahan angkot mulai terisi dari mulai dua orang laki laki, ibu dengan dua anak, bapak bapak, serta satu orang perempuan dengan membawa plastik berisi kertas foto kopi dan hp ditangannya.

Setelah penuh, sopir memberikan dua lembar uang kertas Rp 2.000 kepada calo, karena telah berjasa menjadikan angkot penuh penumpang. Angkot hijaupun melaju diiringi musik pop barat yang enak didengar telinga. Di perjalanan tetiba terdengar penumpang meminta diturunkan di Pakuan. Perempuan muda dengan hape dan kertas kopian tadi turun setelah angkot berhenti di Pakuan. Setelah turun perempuan tadi hanya bilang "ngiring" dan tidak membayar ongkos satu rupiah pun.

Supir langsung jalan sambil bergumam, alhamdulillah penglaris. Tak ada kata kesal atau kecewa sang sopir, karena satu penumpang yang telah diantar tidak membayar ongkos. Ia tetap saja ceria sambil mendengar alunan musik dari hp yg diletakkan pada dashboard angkotnya.

Melewati terminal Baranang Siang menuju tugu Kujang beberapa orang minta turun. Mereka membayar sesuai ongkos kebiasaan. Salah satu penumpang sambil turun membayar ongkos lebih dari yang seharusnya. Sambil turun ia bilang, untuk ongkos yang tadi. Sopir yang sudah ikhlas pun kaget, ternyata ada yang membayar uang yang telah diikhlaskan.

Bagi penumpang yang membayar lebih, mungkin hanya sedikit yang dibayarkan namun bagi sopir, itu adalah hal yang sangat membahagiakan. Angkot hijau kemudian melanjutkan perjalanan, penumpang pun merasa nyaman karena telah diantar sesuai tujuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline