Lihat ke Halaman Asli

Jambuwer dengan Tari Khasnya

Diperbarui: 27 April 2024   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama narasumber (dok. penulis)

Seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia Indonesia. Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kesenian masing-masing. Mulai dari seni tari, seni musik, seni rupa, dan sebagainya. 

Salah satu jenis kesenian yang paling diminati masyarakat tanah air adalah seni tari. Beragam seni terlahir dari para tangan-tangan seniman tanah air ini. Salah satu provinsi yang kaya akan populer seni tari adalah provinsi Jawa Timur termasuk Malang. Sebagian besar seni tari di daerah ini merupakan seni tari yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satunya seni tari Topeng Malangan yang berasal dari kabupaten Malang, Jawa Timur. Daerah di kabupaten Malang yang mempunyai sanggar tari Topeng Malangan salah satunya di desa Jambuwer Kecamatan Kromengan. Desa Jambuwer ini masyarakat nya masih cenderung masyarakat yang mempunyai rasa cinta terhadap suatu kesenian yang tinggi. Dikarenakan masyarakat sekitar Desa Jambuwer ini selain kalangan orang dewasa juga ada dari kalangan anak-anak kecil seringnya mengikuti latihan di salah satu sanggar desa tersebut.

Tari Topeng Malangan yang berada di desa Jambuwer ini memiliki cerita awal yang bermula dari seorang pemuda yang berasal dari desa Jambuwer bernama bapak Subarjo beliau berguru (belajar menari) kepada mbah Seno yang berasal dari desa Senggreng kecamatan Sumber Pucung. Setelah bergurunya selesai, beliau kembali ke desa Jambuwer lagi dan menularkan ilmu yang telah diperoleh dan mewariskan seni tari Topeng Malangan ke masyarakat sekitar yang sampai saat ini sudah berkembang di desa ini.

Tari ini ketika pementasan memakai kostum dan aksesoris yang beraneka ragam dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dari ujung kepala seorang penari Topeng Malangan memakai sebuah mahkota yang biasa disebut dengan tekes, kemudian yang dipakai di muka ada topeng, setelah itu di bagian leher memakai kalung yang disebut kace. Setelah itu di kedua bahunya memakai gelang bahu, di atas celana seorang penari juga memakai sabuk, selain itu penari juga memakai sampur yang diselempangkan yang juga sebagai media dalam tari tersebut. Seorang penari tari Topeng Malangan juga memakai celana yang terdapat rampek depan belakang dan juga kanan kiri. Kostum dan aksesoris itu harus lengkap dan wajib digunakan ketika tari Topeng Malangan dipentaskan. Kostum penari tersebut dilengkapi dengan gongseng yang diikat di sejajar mata kaki sebelah kanan supaya ketika penari bergerak ada suara krincing yang menjadi ciri khas tari Topeng Malangan.

Tari Topeng Malangan ketika dipentaskan seorang penari nya memakai topeng selain identik dari namanya juga mempunyai maksud tersendiri. Maksud dari penggunaan topeng oleh seorang penari adalah untuk mencerminkan karakter tarian yang dibawakan. Misalnya ketika membawakan tari Bapang maka juga memakai topeng wajah bapang yang memiliki muka warna merah berhidung panjang dengan karakter sombong, dan jahat. Tari Klonong juga memakai topeng yang sesuai dengan karakter nya yakni Klono.

Topeng-topeng yang akan digunakan waktu pementasan, topeng-topeng tersebut dilakukan ritual terlebih dahulu. Namun, untuk ritual nya itu berbeda dari paguyuban satu dan paguyuban yang lain. Misalnya ada yang diselamati atau tasyakuran terlebih dahulu, ada yang disiram air kembang, dan ada juga yang penarinya disuruh minum air rendaman kembang. Alasan mengapa topeng tersebut perlu dilakukan ritual dengan maksud ketika pementasan tari Topeng Malangan aura dari sang penari bisa terlihat dan karakter dari tari yang dibawakan bisa secara maksimal tersampaikan kepada penonton.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline