Lihat ke Halaman Asli

Usniaty

Publisher

Palopo Oh Palopo

Diperbarui: 13 Juli 2016   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila memasuki wilayah Palopo kota akan menemui pertama-tama adalah pemandangan yang sederhana tetapi indah khususnya bagi warga Palopo akan selalu terkenang sampai ke dalam hati sanubarinya.

Takkan pernah tergambarkan haru biru perasaan bila dalam waktu yang lama meninggalkan kota  Palopo, kemudin kita berkunjung kembali.

Sampoddo yang permai, walau beberapa hari yàng lalu ada cerita tidak manis di situ, tetàpi secara keseluruhannya semua warga di sana bàik-baik saja, dan in sha Allah aman saja bila melintasinya sekarang.

Jangan ditanya lagi bila melintasi kota Palopo, dan anda singgah sejenàk menikmati kuliner di restoran dan cafenya, akan terasa berkesan di hati.

Suatu hari penulis bertemu teman di sebuàh restoran, teman ini dari propinsi lain, kesannya sangat mendalam tentàng keindahan kotà Palopo. Dia bilàng "Beh macam kita di Jakarta saja ya,,,,,?" Hehehe terseliplah rasa bangga dalam hatiku, semoga màkin bànyaklah kesan orang tentang kotà ini, dan berharap Tuhan selalu menaungi kota ini. Aamiin.

well....warga Pàlopo dimana saja berada, cintailah kota Palopo dengàn caramu saja, karna kata kuncinya adalah cinta, cinta Palopo khususnya, dan lebihnya yah cinta pada Negri pertiwi ini.

tinta di pena e_ takkan habis, begitu pula dalam sanubari warga Palopo yang çinta kotànya, "Toddo puli temmallara" sama-sama sama rasa membangun kota kita ini dengàn cinta dan peduli.

Berbuat, berkipràhlàh ,,,, untuk putra-putri Palopo yang lagi di negeri  sebràng menuntut ilmu atàu merantau mengadu nasib, ingatlah kota Sawerigading, dan buatlàh nama bàik dan kebanggaan untuk Palopo.

Arti maknà katà palopo adalah sebuah guci yang di palloppo di atàp masjid Jami tua yang bersejarah, dan makna lain kata Palopo yakni sejenis makanan manis yang terbuàt dari sokko (nasi ketan) dengàn siraman kuah santàn bercàmpuŕ gula merah, berharap Palopo akan selalu manis, manis masyarakatnya, manis pembangunannya dan manis kesejahteraannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline