Lihat ke Halaman Asli

Sri Lanka "Bubar"

Diperbarui: 12 Juli 2022   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berawal dari kegagalan Sri Lanka memenuhi kewajibannya untuk bayar hutang luar negeri, kemudian merembet ke mana mana.

Gaji pegawai pemerintah juga tidak bisa dibayarkan, terjadi inflasi yang berakibat terjadinya kenaikan harga barang dan jasa.

Masyarakat resah, melakukan aksi demo anarkis sehingga terjadi kerusakan dimana mana, kantor kepresidenan digeruduk massa pendemo dan presiden Sri Lanka " diungsikan " ke luar negeri.

Perdana Menteri Sri Lanka siap mengundurkan diri, bisa dikatakan kondisi Srilanka mengalami " ketidak pastian.

Untungnya aparat kepolisian dan militer relatif" solid " walaupun terkesan tidak" menonjolkan diri " sehingga kejadian anarkis bisa diminimalisir.

Apa yang sedang terjadi di Sri Lanka saat ini yang pada awalnya terkait dengan krisis ekonomi (gagal bayar hutang) pada akhirnya melibatkan negara sekitar ( minimal India dan RRC).

RRC yang berambisi mendominasi Sri Lanka lewat " jebakan hutang "mendapatkan perlawanan dari India yang sudah lama melibatkan diri di Sri Lanka.

Bagaimana kelanjutannya kedepan, memang sulit diprediksi, satu hal yang jelas Dominasi RRC di Sri Lanka tidak disetujui oleh pihak India.

Pengaruh India di Sri Lanka tetap menjadi faktor penentu masa depan Srilanka kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline