Lihat ke Halaman Asli

Konflik Ukraina Picu Perang Nuklir

Diperbarui: 23 Juni 2022   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Sikap ngotot blok Barat (NATO cs) lewat pengiriman personil militer, pengiriman peralatan tempur bahkan secara aktif melakukan operasi sabotase di wilayah Rusia memicu kemarahan pihak Rusia.

Jika hal tersebut tidak diantisipasi oleh pihak NATO, disamping perang makin berkepanjangan juga berpotensi merembet ke luar wilayah Ukraina.

Tahap awal bisa berupa aksi balasan berupa serangkaian aksi sabotase di wilayah negara negara blok NATO.

Pengiriman produk pertanian Ukraina lewat jalur laut Hitam yang selama ini sudah di blokir, bisa makin berkepanjangan akibatnya bisa memicu terjadinya kelangkaan pangan dunia.

Yang paling ditakutkan adalah komitmen Rusia untuk tidak memulai penggunaan senjata nuklir dilanggar.

Artinya bisa saja pihak Rusia gunakan senjata nuklirnya untuk menyerang wilayah negara negara blok NATO.

Untuk tahap awal bisa saja senjata nuklir tapi yang berukuran kecil dan menyasar ke wilayah yang tidak ada penduduk nya.

Intinya adalah sikap ngotot blok NATO mengeroyok Rusia disamping kontra produktif juga cuma sekedar memperpanjang masalah dan merugikan semua pihak terkhusus blok NATO itu sendiri.

Semakin cepat konflik di Ukraina selesai semakin baik bagi semua pihak yang bertikai, termasuk warga dunia secara umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline