Lihat ke Halaman Asli

Partai Ummat Pendatang Baru Muka Lama

Diperbarui: 9 September 2021   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Ummat jika mau ditarik kebelakang hingga jaman pra kemerdekaan pada akhirnya bertemu pada Partai Islam bentukan HOS COKROAMINOTO yaitu Partai Syarikat Islam.

Garis ideologis nya bertumpu kepada kalangan pedagang dan terpelajar pada masa itu yang berusaha menghimpun dirinya sebagai Syarikat Dagang dan kemudian menjadi Syarikat Islam.

Bisa dikatakan ada kemiripan garis ideologis antara Syarikat Islam jaman dahulu dengan Partai Ummat jaman sekarang.

Partai Ummat jaman sekarang juga dipelopori oleh kelompok terpelajar dan kalangan pedagang/ pengusaha ( Tapi tidak berani terus terang), tentunya dengan semangat perjuangan yang disesuaikan dengan kondisi jaman sekarang ini walaupun tidak jauh dari persoalan menuntut adanya keadilan dan keberpihakan kepada kelompok masyarakat yang tertinggal.

Bertitik tolak dari situ bisa dikatakan bahwa walaupun sebagai Partai politik yang baru saja dibentuk tapi sejatinya ada kekuatan dibelakang Partai Ummat yang dengan gigih memberikan dukungan.

Olehnya itu jika dibandingkan dengan Partai politik baru yang bermunculan saat ini, sambutan terhadap Partai Ummat relatif "beda".

Sel sel tidur yang selama ini merasa kurang terakomodasi oleh Partai politik yang ada merasa terwakili oleh keberadaan Partai Ummat.

Bahwa kemudian terjadi perebutan massa pendukung terkhusus dari kalangan terpelajar dan kalangan pedagang kecil dan menengah hal tersebut memang tidak bisa dielakkan.

Satu hal yang jelas Partai Ummat tidak perlu bersusah payah untuk melakukan " branding" karena basis dukungan massa relatif sudah jelas.

Branding dan posisioning Partai Ummat sejak awal sudah terbaca dan merujuk pada sejarah perjuangan HOS COKROAMINOTO lewat syarikat Dagang yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam jaman Hindia Belanda dulu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline