Lihat ke Halaman Asli

Teroris Itu Bernama "Covid-19"

Diperbarui: 23 Juli 2021   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hampir di semua group WA yang saya ikuti, isinya selalu terkait dengan covid 19, mulai dari berita kematian akibat covid 19, sakit parah akibat covid 19, antrian untuk bisa mendapatkan perawatan di RS akibat covid 19.

Belum lagi munculnya beragam pandangan terkait covid 19 yang kadang kala antara pandangan satu dengan pandangan yang lainnya saling berbeda.

Muara dari itu semua adalah munculnya perasaan was-was, perasaan terintimidasi ditambah untuk sebagian orang adalah semakin sulitnya mencari penghasilan.

Jika dikaitkan dengan pengertian" teroris" yang selama ini dikenal, yaitu sosok yang suka menyebar teror lewat aksi bom bunuh diri atau sejenisnya.

Bisa dikatakan covid 19 jauh lebih meneror sebagian masyarakat, mulai dari perasaan was-was takut tertular covid 19 sampai perasaan tidak tertolong bila terkena covid 19.

Padahal faktanya adalah mayoritas yang terkena covid 19 bisa sembuh spontan, mayoritas tanpa gejala ( OTG ).

Artinya apa?? selama ini yang ditonjolkan oleh berbagai macam pemberitaan media massa justru yang sakit parah kemudian meninggal yang jumlahnya sangat sedikit sekali.

Olehnya itu perang melawan teroris yang bernama covid 19 adalah perang dari perasaan was-was dan perasaan terintimidasi oleh covid 19.

Bukan berarti meremehkan covid 19, mungkin lebih tepatnya berhati hati disertai dengan meredam perasaan was-was dan perasaan terintimidasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline