Bisa dikatakan Anies Baswedan adalah pimpinan yang sering mendapatkan bullying dan caci maki dari para pengkritiknya.
Berbeda dengan banyak pihak, Anies Baswedan pilih tidak menanggapi secara verbal beragam bullying dan caci maki tersebut, tapi memilih untuk ber" positif thinking ".
Segala macam kritik dan saran ditampung untuk kemudian disalurkan kepada pihak yang ber kompeten di jajaran pemerintah daerah Jakarta.
Artinya bila menyangkut banjir, saluran air,gorong gorong, pompa air diserahkan kepada pihak yang bertanggung jawab soal tersebut untuk kemudian dipelajari.
Dengan demikian lewat kritikan yang masuk bisa jadi bahan koreksi untuk ditindaklanjuti agar kedepannya bisa jadi lebih baik.
Saat ini beredar di media sosial, YouTube beragam ungguhan yang menyajikan keberhasilan pemerintah Jakarta dalam mengatasi banjir, macet, kebersihan kota, keindahan taman, ruang publik yang semakin tertata rapi dsb dsb.
Fakta yang disodorkan memang terbukti berhasil dalam memimpin Jakarta, tentunya disertai dengan data pembanding kondisi sebelum dan sesudah ditangani secara jajaran pemerintah daerah Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Kesan yang muncul kemudian, mungkinkah ada pihak pihak tertentu yang sedang melakukan " branding dan marketing" sosok Anies Baswedan??
Untuk apa?? Bisa untuk Pilgub Jakarta 2024 mendatang ataupun pilpres 2024 mendatang.
Bila dugaan tersebut benar, sementara untuk tahun 2022 mendatang Anies Baswedan sudah tidak menjabat sebagai Gubernur Jakarta, artinya Anies Baswedan periode 2022-2024 tidak punya" panggung" untuk melakukan pencitraan.
Arti berikutnya bisa jadi sosok Anies Baswedan lalu " tenggelam" setelah lengser sebagai gubernur Jakarta.