Lihat ke Halaman Asli

Politik "Identitas" Mewarnai Pilgub Jabar

Diperbarui: 30 Desember 2017   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Figur, ketokohan, popularitas bisa jadi bakalan digeser dengan "identitas" seeorang,orang tersebut mewakili kelompok mana? Kelompok oposisi,k elompok radikal, kelompok intoleran atau lawan dari kelompok tersebut.

Tidak peduli popularitas seseorang,tidak peduli ketokohan seseorang yang penting dia kelompoknya siapa? Kelompok "kita" ataukah "the others". Ketika para jendral tentara merapat ke kubu sebelah, sedang jendral polisi merapat ke lawannya kubu sebelah muncullah kekhawatiran terjadi dikotomi TNI vs POLRI.

Untuk menepis kekhawatiran tersebut Kapolri Jendral Tito Karnavian dengan tegas meminta anggota POLRI yang akan maju dalam Pilkada segera mengajukan pensiun dini, dilarang lakukan kampanye baik terselubung maupun terang terangan selama masih aktif di Kepolisian. Bahwa kemudian fakta dilapangan bicara lain, hal tersebut bisa diperdebatkan dengan alasan pemasangan baliho, ataupun pendekatan ke ORMAS, tokoh masyarakat masih ada kaitannya dengan tugas kepolisian yang diembannya.

Kekhawatiran politik identitas bernuansa SARA diungkapkan banyak pihak dan hal tersebut sah sah saja, karena memang faktanya begitu ( minimal di medsos). Jawa Barat nuansa "keagamaan"dalam berpolitik sangat kental sekali, rasanya hampir tidak dijumpai ada pengajian kok tidak "nyrempet" bicara politik, ibaratnya bicara pengajian tanpa politik ibarat sayur tanpa garam.

Masalahnya ketika bicara "politik"ujung ujungnya menyerang Pemerintah, lha apa tidak berbahaya untuk nanti musim PEMILU 2019? Pilgub Jabar sejatinya merupakan sasaran antara sekedar mengumpulkan point kemenangan saja. Targetnya ya musim PEMILU 2019 nanti, semakin banyak memenangkan PILKADA,harapan menang PEMILU 2019 semakin besar.

Artinya ketika politik identitas bernuansa SARA diterapkan dalam PilGub JaBar hal tersebut dipandang sebagai cara murah, mudah, efektif dan efisien dalam meraih kemenangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline