Lihat ke Halaman Asli

Hukum Tumpul ke Ahok Tajam ke Ulama

Diperbarui: 24 Februari 2017   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kubu yang berseberangan dengan kubu Ahok,lalu menggelar aksi bela Islam beberapa kali yang ditunjukkan lewat aksi demo damai,orasi/ ceramah pengajian mengkritisi kubu  Ahok,terkhusus Ahok itu sendiri lalu membuat berita di media sosial merasa diperlakukan tidak adil oleh aparat penegak hukum,terkhusus aparat kepolisian.

Kriminalisasi Ulama yang berada dibelakang aksi demo damai dirasakan,Habib Rizieq Shihab dikriminal terkait " penodaan Pancasila " Bahtiar Natsir diperiksa polisi terkait Tindak pidanaPencucian Uang ( TPPU ) karena Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI yang dipimpin beliau menghimpun dana sumbangan dari masyarakat untuk membiayai aksi demo damai.

Munarman sebagai pengurus FPI juga dikriminalisasi terkait ucapan beliau perihal pecalang di Bali,yang oleh sebagian masyarakat Bali dinilai " menodai " ...

Satu hal yang jelas Ahok sudah duduk sebagai terdakwa,sedang Habib Rizieq,Bahtiar Natsir,Munarman belum duduk sebagai terdakwa terkait kasus yang mereka alami dan oleh sebagian pihak beliau beliau tersebut dinilai telah dikriminalisasi,betul tidaknya tidak ada yang tahu,yang jelas perihal " kriminalisasi " ulama tersebut telah disuarakan dimedia massa bahkan telah disuarakan di Gedung DPR.

Intinya adalah kontroversi antara kubu Ahok melawan kubu bukan Ahok akan selalu digoreng,selalu dikabarkan,selalu disebarkan dengan " kemasan " sesuai kepentingan pihak yang lagi bersaing untuk mendapat simpati publik Jakarta,tujuannya jelas untuk memenangkan Pilkada Jakarta,sedang untuk tujuan berikutnya untuk hadapi musim Pemilu 2019, ibaratnya soal Ahok melawan bukan Ahok sebagai laga pemanasan .

Tolok ukurnya sangat jelas,siapa yang pandai meraih simpati publik,potensi menang makin besar,tentunya juga harus disinergikan dengan beragam ” manuver " lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline