[caption caption="foto pribadi"][/caption]Banyak petani dalam menggarap sawahnya, dengan cara tradisional. Karena itu, hasilnya belum memuaskan. Itulah sebabnya, para PPL pertanian berusaha dengan sungguh-sungguh mencerahkan masyarakat petani dengan pola baru baru. namanya tanam padi jajar Legowo (Jarwo). nah, bagaimana ceritanya? Berikut ini, hasil percakapan penulis dengan salah seorang tenaga PPL dari Manggarai Barat-NTT.
Bagaimana penanaman padi terkait tanam padi Jajar Legowo (jarwo) yang populer itu? Muhammad Alwi, S.ST, yang ditemui di Rempong Desa Wae Jare, Kecamatan Mbeliling, Kab.Manggarai Barat NTT, mengatakan bahwa penanaman dengan memanfaatkan sistem jajar legowo (jarwo). merupakan salah satu tahapan penting dalam budidaya padi setelah persiapan dan pengolahan lahan dan sebagainya. "Belakangan ini, para petani sawah giat membudidaya proses penanaman cara baru ini", tambahnya.
[caption caption="foto pribadi"]
[/caption]
Sebagian besar kata dia, masyarakat kita adalah pelaku pertanian, namun cara menanam yang digunakan masih bersifat tradisional. Rekomendasi benih, jumlah benih dan jarak tanam jarang diperhatikan. "Untuk meningkatkan produktivitas padi melalui program Upaya khusus padi, jagung, dan kedalai (Pajale) di Kabupaten Manggarai Barat, maka penanaman 'pajale' merupakan salah satu tahapan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan oleh pelaku pertanian kita", ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, waktu tanam padi biasanya disesuaikan dengan keadaan atau bergantung pada cuaca. Oleh karena itu, sebaiknya tanaman padi dapat ditanam pada musim penghujan (awal dan akhir).
[caption caption="foto pribadi"]
[/caption]
Lalu, apa tujuan penerapan Jajar legowo? Alwi yang alumnus STPP Jogyakarta itu, mengatakan bahwa selain untuk memanfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir, juga tanaman relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih terbuka ; menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa.populasi tanaman bertambah 30 %, pemupukan lebih efisien, dan pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan daripada cara tanam biasa.
[caption caption="foto pribadi"]
[/caption]
Bagaimana realisasinya terutama di Rempong Desa Wae Jare? Ternyata ditanggapi positif oleh pelaku pertanian. Ini terbukti, mereka melaksanakan sistem penanaman sesuai dengan petunjuk PPL.Dan hasilnya memuaskan.
Beberapa petani yang dijumpai merasa bangga jadi petani. Apalagi kalau padi sudah ditanam, dan jagung sudah berbuah."Tunggu petik saja, tentu terlebih dahulu dicabut rumputnya,Pak", tanggap Siti Fatima, di Bambor Desa Watu Wangka.
***)