Lihat ke Halaman Asli

Usman D. Ganggang

Dosen dan penulis

Rinai Gerimis Hujan dalam Persimpangan

Diperbarui: 14 Februari 2016   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


(buat Pua-ku, Puade Ganggang)

rinai gerimis hujan kembali datang dalam persimpangan
langit hitam dan udara semakin panas terasa
sebentar lagi di sini telaga penuh darah hiasi rupa
sebab bukan gerimis seperti rinai yang bakal tiba

rinai gerimis hujan kian terdengar ria dalam persimpangan
kusentuh sudut - sudut malam lagi gelap - gulita
dalam getar panas tapi gigil dingin segera tiba
hingga kerongkongan letih bahkan terobek - cabik
karena getar petualangan rindu hanya raih sawah sepetak
dan sebuah piring makna kata : penasaran
apatah sebutir rinai hujan bentuk sebuah telaga
penuh darah dan jadi permandian indah?

rinai gerimis hujan dalam persimpangan terhadir rindu
demi memintal suka - cita dari paruh waktu terluka
yang telah dibangun sejuta kearifan lama terbuang
hingga sekumtum bunga jadi bukti kerinaian gerimis
hujan jadi genangan airi petak sawah sepanjang
mata memandang

rinai gerimis hujan tetap saja turun
sedang malam kian rentang panjang
hanya seuntai rindu dipertaruhkan
pada setiap sudut ruang kehidupan
selamat malam Pua-ku sayang

Ruteng, Juli 2007

 

*Foto Dokumen Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline