Lihat ke Halaman Asli

Usman D. Ganggang

Dosen dan penulis

Sepenggal Cerita pada Puncak Kelimutu

Diperbarui: 3 Februari 2016   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(buat Saudaraku Yohanes Sehandi)

berpose di pinggir Kelimutu (usman d.ganggang)

Sejenak, kujitak testa hingga pening
dari penggalan musim terkapar panjang
hingga tak habis menggali warna-warni pelangi
meski terik mentari mengkebiri pemilik kening
kicau burung di ujung jurang tak pernah berhenti
mengulas kisah gumpalan dingin pada batas ruang
yang telah lama mengendap kenang
hingga langit pun menyentuh bibir bumi

Puncak Kelimutu siang itu adalah pelangi
bentangkan sejuta kisah tiwu telu yang aduhai
sekaligus mengundang sejuta tanda tanya
tentang bukit kapur menjadi kosakata penuh makna
tentang dinding tipis hiasi tebing menjulang tinggi
lalu, warna tersedia tiga hingga namamu tiwu telu
ada biru, ada merah, dan ada putih menyala
ujungnya hadirkan decak kagum membahana
untukmu Kelimutu

dan ketika membaca raut wajahmu
gundukan bukit seakan bicara dalalm legende
tersaji cerita Kelimutu adalah singgasana
Ulu gheta leja geju eko ghela leja mele
milik Dewa ratu dan Dewi Konde
Itulah Kelimutu, sepenggal cerita
pada penggalan musim terkapar rindu

Ende, 10/10/2015

Danau Kelimutu berwarna putih usman d.ganggang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline