Lihat ke Halaman Asli

Usman Bone

Buruh, Kuli, Pembantu

Tidak Semua Bisa Menerima

Diperbarui: 17 Desember 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto seekor kucing kampung di depan rumah (Sumber : Dok Usman Bone)

Pernah aku berdiri di titik salah,Jejak kecil yang mencoreng sejarah,
Seribu kebaikan yang pernah kucipta,
Tertimbun sepi, hilang tanpa berita.

Aku terdiam, mencari arti,
Mengapa kesalahan ini begitu berarti?
Sedang kebaikan, yang penuh usaha,
Terlupakan sekejap, tak meninggalkan makna.

Lalu kutahu, dunia tak sempurna,
Tak semua jiwa mampu menerima,
Kekuranganku, yang tak kubiarkan tinggal,
Tetap menjadi beban, tetap menyalakan aral.

Aku belajar, meski tak mudah,
Menerima diriku yang penuh warna dan resah.
Karena di balik luka dan duka ini,
Ada kekuatan yang lahir dari sunyi.

Kini aku melangkah, tak lagi gentar,
Meski diterima bukanlah akhir yang besar.
Sebab dalam diriku, aku temukan cahaya,
Yang memaafkan salah, dan menjaga asa

NB : Penulis terinspirasi dari kasus yang menimpa Gus Miftah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline