Lihat ke Halaman Asli

Usman Bone

Buruh, Kuli, Pembantu

Senandung Pujian dan Kritik

Diperbarui: 1 November 2024   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil dari ketinggian Mandarin Hotel Jakarta - Usman

Tidak semua orang jatuh karena kritik, Bagaikan batu yang diterpa angin, Berdiri teguh meski diterjang badai, Kritik hanya angin, bukan hancuran.

Namun pujian, manis berbisik, Menghanyutkan hati dalam sanjungan, Membuat lupa pada pijakan, Dan jatuh tanpa sadari keretakan.

Kritik adalah cermin tajam, Memantul bayang tanpa tipu daya, Melihat lemah dan cela terbuka, Menyusun diri, agar tak terlena.

Pujian kadang jadi kabut, Mengaburkan mata dari cela, Mengajak terbang tanpa sayap, Lalu jatuh ketika sadar terlambat.

Betapa bahaya dalam sanjung kata, Di balik pujian yang manis meluluhkan, Sedang kritik adalah landasan kuat, Bagi yang bijak menjaga arah.

Tegarlah dalam kritik yang membangun, Hindarilah pujian yang membuat alpa, Sebab bukan kritik yang menjatuhkan, Melainkan pujian yang merampas waspada.

Jadilah seperti karang di lautan, Berdiri tegak meski disanjung atau dikritik, Sadar diri, tetap pada pijakan, Tak mudah jatuh dalam bisikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline