PUISI -- Panjang sekali jalannya, terjal penuh liku, Bukan hanya hari ini ia berdiri tegak dan jitu, Tapi jejak langkahnya, kalah berkali-kali, Namun tak pernah ia menyerah pada nasib yang sunyi.
Jangan dilihat bagaimana dia hari ini, lihat perjalanan dari Dua puluh, tiga puluh tahun silam berlalu, Ia menanti, mengasah tekad, walau berat membiru, Melawan angin dan badai zaman, Menempa jiwa, menjinakkan ragu dan godaan.
Prabowo mengajarkan kami arti gigih berjuang, Bahwa kemenangan tak selalu datang dalam rentang, Kesabaran panjang, diukir dalam hati yang lapang, Bukanlah hal mudah, tapi itulah ia---pribadi yang tenang.
Dari kekalahan ia belajar, dari kesalahan ia kuat, Keuletannya bak baja yang tak mudah patah atau berkarat, Kini ia berdiri, bukan hanya karena menang,Tapi karena ia tak pernah menyerah, walau jatuh berulang.
Di tiap langkahnya ada pelajaran yang menginspirasi, Bahwa keberhasilan datang pada yang tak henti mencoba lagi, Prabowo mengajarkan kami, bukan hanya soal kemenangan, Tapi soal keteguhan, kesabaran, dan keyakinan yang dalam.
Tak mampu sebenarnya saya gambarkan bagaimana dia melalui semuanya, tapi dia mengajarkan tak kenal menyerah, putus asa dan kesabaran untuk terus maju.
Selamat pak Prabowo Subianto jadi Presiden terpilih bersama pak Gibran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H