PUISI -- Bukan hanya hakim yang digaji tak layak, Ada tangan-tangan di balik layar, tak pernah goyah, Guru, perawat, petani, mereka juga berjuang, Dalam sunyi, mereka bekerja, tanpa sorotan terang.
Mereka memikul harapan, berat di pundak, Tiap tetes keringat, berbalas upah yang kurang, Namun mereka tetap berdiri, teguh dan tak goyah, Meski mimpi mereka terbungkus oleh kantong yang serapuh bayang.
Tiap hari berjalan, roda terus berputar, Tapi nasib mereka seakan berhenti di tempat yang samar, Yang layak tak selalu datang, janji hanya sekedar angin, Namun jiwa mereka tak pernah menyerah, tetap terus ingin.
Profesi mereka adalah tulang, penopang negara, Namun dihargai tak lebih dari sekadar angka, Saat kita bicara tentang perubahan dan harapan, Mereka adalah bukti, bahwa masih banyak yang terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H