Safari politik yang dilakukan Nasdem kepada partai-partai di luar pemerintah menimbulkan beberapa spekulasi di masyarakat.
Pertama, Nasdem sedang menjajaki kekuatan baru dan lepas dari bayang-bayang PDIP, sebagaimana kita ketahui ada hubungan tidak harmonis antara Ketum Nasdem Surya Paloh dengan Ketum PDIP Megawati.
Bahkan beberapa waktu lalu jauh sebelum pengumunan kabinet yang baru Nasdem sudah membangun komunikasi secara khusus dengan partai pengusung Jokowi-Maaruf namun tidak melibatkan PDIP.
Kini dengan masuknya Gerindra yang mempunyai hubungan cukup dekat dengan PDIP akan semakin mengikis peran Nasdem dalam periode kedua Jokowi berkuasa
Kedua, Nasdem selama ini cukup dikenal sebagai Partai yang kerap mencuri start dalam menentukan sikap politiknya seperti dalam pilkada DKI dan Jabar yang lalu,bahkan terbaru beredar kabar sudah menyiapkan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk pilpres 2024.
Jika kali ini Nasdem mulai membangun kekuatan koalisi untuk tujuan politik kedepan tentu bukan merupakan hal yang aneh, karena pada dasarnya Nasdem selalu menjadi partai yang tidak ingin melewatkan satu momen politik besar.
Ketiga, persiapan menjelang pilkada serentak. Tahun 2020 akan akan dilakukan pilkada serentak di 270 daerah, meskipun saat ini secara politik Nasdem masih menjadi partai pendukung pemerintah namun di tingkat daerah peta perpolitikannya cenderung berbeda.
Di sinilah mungkin yang sedang di jajaki oleh Nasdem dan tidak menutup kemungkinan jika penjajakan dalam pilkada 2020 ini akan berlanjut dalam pilpres 2024 yang akan datang, karena tidak ada jaminan koalisi yang saat ini terbentuk akan kembali menyatu dalam pemilu dan pilpres yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H