Lihat ke Halaman Asli

Apa Saja yang Haram di Sini?

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tulisan saya sebelumnya tentang Meneropong di balik Rok Mini adalah refleksi terhadap politisasi moral di negeri ini. Judul sebelumnya adalah "Roket = Penis = Menembus Selaput Dara (bercermin dari kontroversi)" dimaksudkan sebagai impresi awal kepada pembaca tentang apa yang hendak dibicarakan. Sayangnya adalah ada yang menghapus bagian judul "Roket = Penis = Menembus Selaput Dara" dan meninggalkan judul "Bercermin dari Kontroversi".

Saya jadi bertanya-tanya tentang hal itu, walaupun akhirnya harus menerima karena kontrol adalah sesuatu yang baik. Pertanyaan itulah yang menyadarkan saya bahwa masih ada di antara kita yang pada satu titik belum cukup dewasa untuk tiba pada kesadaran yang melampaui ketabuan. Entah atas nama moralitas atau ketakutan terhadap para penjaga moral, mereka yang merubah judul itu pun memposisikan diri sebagai penjaga moral.

Saya pun diberikan pelajaran berharga bahwa "Penis" dan "Selaput Dara" (baik dalam arti yang harafiah maupun khiasan) telah menjadi barang haram untuk "ditulisi" karena harus "ditutupi". Mungkin pilihannya adalah menikmatinya saja tanpa kata-kata karena kata-kata sesungguhnya tidak mampu menggambarkan perasaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline