Lihat ke Halaman Asli

Usi Sulastri

Content Writer

Studi: Memeluk Pohon dapat Mengurangi Stres, Kok Bisa?

Diperbarui: 5 Maret 2024   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Siapa sangka jika pohon yang sebelumnya hanya dianggap memberikan manfaat bagi lingkungan, ternyata juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam terbuka dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati. 

Di akhir tahun 1960-an, Thich Nhat Hanh, seorang Guru Buddha Zen, mengembangkan praktik meditasi pelukan yang memasukkan prinsip inti Zen tentang keterhubungan dan hubungan antar-makhluk. 

Ia menemukan bahwa berpelukan dengan penuh perhatian dapat membawa rekonsiliasi, penyembuhan, pemahaman, dan kebahagiaan.

Selain itu dapat meningkatkan mood Anda

Selain memberikan rasa relaksasi, ternyata memeluk pohon dapat memberikan manfaat kesehatan dengan mengurangi tingkat stres. 

Berdasarkan penelitian, aktivitas memeluk pohon telah terbukti menurunkan kadar kortisol yang dapat diukur dalam air liur (sebagai penanda stres), serta menurunkan tekanan darah dan detak jantung. 

Memeluk pohon mampu mengurangi tingkat stres dengan mengurangi produksi kortisol dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko serangan jantung.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap alam dapat mengurangi reaktivitas kardiovaskular dengan menurunkan tekanan darah dan detak jantung," kata pemimpin penelitian, Dr. David Scholey, seorang profesor di Universitas Surrey di Inggris. 

"Efek ini masih teramati bahkan setelah mengendalikan faktor-faktor lain yang dikenal memengaruhi tekanan darah, seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), status merokok, konsumsi alkohol, dan tingkat aktivitas fisik," sambungnya.

Kortisol, hormon yang dilepaskan dalam situasi stres, juga dapat memicu perasaan cemas, marah, atau depresi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline