Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Celengan

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melihat koin2 di meja kembalian dari toko dsbnya jadi kepikiran punya celengan pas datang kesini. Itu sebenernya sudah ada kaleng permen bekas tapi kok rasanya gak asyik padahal waktu kecil celengannya cuma kaleng bekas susu kental manis yang dikosongin dan dibersihin tapi kadang itupun gak bersih banget jadi duit celengannya ntar kotor pas dikeluarin.

Jadilah ketika ke toko saya nyari2 celengan itu. Saya gak nemu yang saya cari; celengan berbentuk ayam. Disini celengannya semua berbentuk babi. Gak ada yang bentuknya ayam. Lalu saya nyari di amazon.com. Dapetlah celengan digital dimana itu kalo kita masukin koin, dia ngitung sendiri. Tiap koin kita masukin, di tutup celengannya bakal tertera jumlah uang total kita. Gak asyik ya kalau kita tahu jumlahnya.

Kini celengan itu terbengkelai karena gak dikasih batere. Akhirnya baliklah ke kaleng bekas permen.  Suatu waktu kita tukerin koin2 itu di toko dimana mesin penukar koin ngejogrog. Asyik banget ini mesin, kita brudulin aja koin2 kita di mulut mesin itu, ntar dia ngitung sendiri, terus kita dikasih resi berapa jumlah koin yang masuk totalnya, nah nanti di kasir kita tukerin sama duit kertas. Saya seneng banget karena dapet 100 dolar lebih.  Itu uang celengan terbanyak dalam hidup saya. Wkwkwkwkwk...

Ngomong2 saya heran kenapa celengan bahasa Inggrisnya piggy bank. Setelah ngegugel ternyata sejarah celengan ini dimulai dari Eropa dimana masa sekitar abad 15 orang2 terbiasa nyimpen barang2 kecil di wadah kecil seperti gerabah. Gerabah2 ini terbuat dari tanah liat. Salah satu jenis tanah  liat ini namanya Pygg.

Dalam perkembangan masanya, nama ini jadi beralih ke Piggy (babi). Konon diasosiasikan dengan babi karena babi ini kan kan makan apa aja termasuk sisa2 makanan, seperti halnya barang2 kecil tadi yang kita simpan agar tidak hilang seperti  paku kecil, catatan kecil dsbnya kita simpen di wadah gerabah itu.

Di Indonesia celengan ini sepertinya merupakan terjemahan dari kata "Piggy" itu yang artinya babi atau celeng. Karena orang kita kebanyakan muslim dan menganggap babi itu haram, maka sepertinya bentuk celengannya digantikan dengan hewan yang halal yaitu ayam. Jadilah banyak bentuk celengan dalam ayam.

Masa ini bentuk celengan tidak terpaku pada babi dan ayam saja, banyak bentuk celengan yang dirancang dan dibuat khusus agar menarik dan menambah semangat untuk menabung.  Menurut saya, celengan yang paling menarik dan unik itu yang bentuknya vertikal mirip cermin, sayang saya gagal terus memasukan gambar disini, celengan ini mirip cermin berdiri dimana setiap koin yang kita masukan akan saling tindih vertikal dengan koin lainnya jadinya unik. Sayang harganya mahal menurut saya. Yang kecil vertikal berdiri  aja harganya 190 dolar.

Celengan vertikal ini dibuat oleh Nathan Tobiason, seorang Amerika yang tinggal di San Diego.  Buat yang mau pesen dan penasaran liat gambarnya, silahkan cek webnya; http://www.revol-design.com/

Salah seorang bekas Presiden dari Money Box Museum di Amsterdam menyebutkan bahwa salah satu koleksi celengan tertua di museum tersebut berasal dari Bali yaitu berusia sudah sekitar 1500 tahun.

Dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline