Lihat ke Halaman Asli

Sudah Tahu Begitu, Kok Tetap Gaul sama Mereka?

Diperbarui: 24 Juni 2015 Β  00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel saya soal Satinah dan kasus perkosaan yang menimpa saya lebih dari 10 tahun lalu itu mengundang beberapa pembaca untuk kirim inbox. Ada yang kirim inbox terharu dan nangis, ada juga yang jadi nanya intinya begini:

"Mbak punya pengalaman buruk disana kok balik kesana lagi dan malah sempat kawin sama orang sana?". Pertanyaan ini datang dari Kompasianer yang lumayan senior karena sepertinya beliau mengikuti cerita saya dari awal tapi hanya dengar tanpa lihat postingan saya yang dulu2 dan sekarang sudah tidak ada itu.

Oke, jawabnya disini aja ya jadi tidak satu-satu sekalian jadi tidak ada yang kasak-kusuk dibelakang ngetawain saya. Wkwkwkwkwk... Beberapa alasan saya waktu itu:


  • Saya itu sampai mau blusukan kerja ke Saudi karena miskin, hutang orang tua banyak. Konsep anak harus bantu kesusahan orang tua itu masih lekat didalam ajaran Islam yang saya anut.Β  Mau kerja di pabrik2 gak ada kenalan dan belum pernah dengar kata pabrik begitu saat itu di tempat saya. Pernah jadi pembantu di Indonesia juga saat itu tapi gagal. Wkwkwkwkwk... Ini link cerita saya waktu jadi PRT di Indonesia :http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/02/22/pengalaman-jadi-prt-kilat-636970.htm

  • Di kampung saya yang sudah lumrah itu ya kerja ke Saudi kalau mau dapat duit banyak. Belum populer ada Abu Dhabi, Kuwait, Malaysia dsbnya apalagi ke Hong Kong waktu itu di tempat saya.

  • Pernah kawin sama orang sana juga intinya demi duit. Tahulah kawin siri dan kontrak itu yang tidak lama.Β  Pokoknya yang penting jadi duit aja dengan cepat dan banyak. Maaf, saya tak pernah kawin kontrak atau kawin siri sama orang Indonesia.

  • Pemikiran bahwa mereka setidaknya orang-orang yang satu iman dan satu agama waktu itu menjadi pegangan saya juga.


Jadi itulah beberapa alasan kenapa saya muter-muter aja sama orang sana buat cari duit bayarin hutang orang tua dan bantuin sekolahin sodara. Intinya karena oon dan gak tahu dan gak kenal orang luar lain yang bisa menghasilkan duit dengan cepat.Β  Bukannya saya nyandu sama orang sana.

Sekarang aja saya heran, semiskin apa saya itu sampe mau-maunya begitu?.Β  Semoga generasi saya selanjutnya tidak mengalaminya. Naudzubillahimindzalik. Amin.

*waktunya cek masakan, siapin makan suami dan tidur. Balas komennya nanti ya*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline