Lihat ke Halaman Asli

Usin

mahasiswa

Saya, Kita, dan Negeri

Diperbarui: 17 Mei 2021   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika membuka mata, lidah kaku tak mampu bersuara
Ketika membuka telinga, muncul keluhan, alasan, dan beragam hujatan saling menyalahkan
Apa yang sebenarnya terjadi pada Diri dan Negeri ini?
Pembatasan pergerakan diberlakukan
Anjuran untuk tetap di rumah pun sudah berulang kali disampaikan
Bahkan mengharuskan Beribadah, Belajar dan Bekerja di rumah saja
Tapi mengapa?
Mengapa tempat Belanja dan Bandara masih jadi sorotan?
Sorotan beberapa mata yang masih memiliki jiwa kemanusiaan
Sorotan beberapa jiwa yang masih memiliki rasa kepedulian
Sorotan kepedulian yang masih ingin menjaga kesehatan
Katanya meninggalkan masjid
Supaya terhindar dari Covid
Katanya tidak berinteraksi dengan lingkungan
Supaya tetap terjaga kesehatan
Ini bukan karena rasa kecewa
Bukan juga ungkapan kemarahan bahkan mencoba menyalahkan
Sama sekali bukan kawan
Karena kecewa, marah dan menyalahkan hanya Energi yang disia siakan
Kawan, ada sesuatu yang saat ini kita lupa
Kita lupa akan diri sendiri
Lupa akan menyadarkan diri mempedulikan diri bahkan mengevaluasi diri
Saya, kita dan Negeri
Mari bertanya dan mengevaluasi diri
Mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi padi Diri dan Negeri ini
Mengevaluasi apa yang sudah kita laksanakan untuk melawan wabah yang mengerikan ini
Diakhir ungkapan keprihatinan ini
Semoga Tuhan mengampuni
Jiwa-jiwa kita yang masih lalai dalam ujian
Masih mementingkan ambisi dari pada iman dan ketaqwaan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline