Saat kata tak mampu terucap
Saat telinga tak bisa mendengar
Di situlah
Ku memerasakan keterpurukan yang sebenarnya
Ketika kaki ini tak kuat melangkah
Ketika semua terasa seakan mulai menjauh
Hanya pena dan kertaslah sebagai sahabat sejatiku
Yang selalu menerima
Semua curahan dan keluh kesahku
Sebagai tempat menampung segala kegundahan
Dari pahitnya sebuah pengorbanan dan perjuangan