Pada musim kemarau, siang hari itu panas sekali. Sinar matahari sangatlah menyengat.
Di tengah hutan, si Kancil sedang berjalan-jalan untuk mencari makan karena seharian ini perut si Kancil belum terisi oleh makanan sedikit pun, musim kemarau membuat kancil sangat kesusahan untuk mencari makan “Hari ini panas sekali, sedangkan perutku ini tidak henti-hentinya berteriak minta makan”. Tapi si Kancil tetap berjalan kesana kemari, barang kali ketika ditengah perjalanan Kancil menemukan makanan.
Di tengah perjalanan tiba-tiba muncul Singa dari seberang jalan, Kancil kaget dan sangatlah ketakutan, Kancil langsung melarikan diri dari Singa. Singa itu langsung mengejarnya, akan tetapi Singa telah kehilangan jejak si Kancil, karena Kancil bersembunyi disemak-semak pinggir sungai.
“Kancil, kau dimana?”. Singa berjalan dan tetap mencari disekitar jalan yang dilewati oleh si Kancil, tetapi pencariannya terhenti karena tetap tidak menemukan si Kancil. Tiba-tiba terdengar suara “Kraaak....!!!” Bunyi tersebut berasal dari semak-semak tempat si Kancil bersembunyi. Seketika Singa langsung mendekati sumber suara tersebut dan tenyata Kancil ada disana, si Kancil langsung melarikan diri kembali.
Melihat si Kancil berlari, seketika Singa memanggilnya “Kancil, kau jangan lari lagi? Aku tidak akan menyakitimu bahkan memakanmu”.
Kancil tetap berlari sekuat tenaga, “Hai Kancil, berhentilah berlari...??” ujar Singa.
“Tidak!! Aku tidak akan pernah berhenti!!” jawab si Kancil “Karena kau pasti akan memakanku” sambung si Kancil yang tetap belari.
“Percayalah Kancil, aku tidak akan memakanmu karena tubuhmu yang kecil itu tidak akan membuat perutku kenyang” Singa membalas ucapan si Kancil.
“Kau pasti berbohong, aku tidak akan pernah mempercayaimu”
“Berhentilah Kancil, aku hanya ingin meminta bantuanmu karena ekorku yang terluka ini” ujar Singa.
Perlahan si Kancil mulai memeperlambat larinya dan berkata “Baiklah, apa jaminannya kalau kau memang tidak berbohong kepadaku dan tidak akan memakanku”