Lihat ke Halaman Asli

Uswatul Fitriyah Osadi

Instagram @pesan.us

Memori

Diperbarui: 8 April 2016   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memori? Kenapa kita diberi memori? Untuk apa itu memori sebenarnya?

Memori adalah bagian terpenting dalam hidup, memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Memori adalah ingatan. Memori sangat berpengaruh dalam kehidupan karena dengan memori kita dapat mengingat apa yang sebelumnya kita lakukan untuk bertahan hidup, seperti mengamati sejumlah objek, informasi yang masuk dan kemudian hilang sedangkan hanya beberapa informasi yang menetap dimemori selamanya, dan dengan memori kita dapat bertahan hidup.

Memori dapat dibagi menjadi memori jangka pendek dan memori jangka panjang, adalah:
Memori jangka pendek (shot-term memory/STM) adalah memori yang penyimpanan kapasitasnya terbatas. Memori jangka pendek seperti apabila kita mendapat informasih yang masuk keotak kita dan akan mudah dilupakannya tanpa diingat atau sengaja lupa. 


Memori jangka panjang (long-term memory/LTM) adalah memori yang mempunyai kapasitas penyimpanannya tidak terbatas. Agar dapat menjadi memori jangka panjang, kita dapat menggunakan cara pengulangan/evaluasi terhadap informasi yang kita dapatkan atau dipakai kembali. Jenis-jenis memori jangka panjang terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Eksplisit (Deklaratif) yang terbagi menjadi dua, yaitu: memori episodik dan memori semantik. Memori episodik (episodic memory) adalah suatu “sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seorang mengingat peristiwa-peristiwa pada masa lalunya”(Tulving, 1993), artinya memori-memori mengenai pengalaman-pengalaman khusus, misalnya melihat pemandangan gunung yang indah, mengunjungi pulau). Sedangkan memori semantik adalah berdasarkan fakta mengenai kata, konsep, peratuan, dan ide-ide, jadi memori itu penting bagi penggunaan bahasa. Memori episodik dan memori semantik berbeda tidak hanya dalam isinya atau pengertiannya tetapi juga terhadap kerentanannya terhadap kelupaan. Informasi episodik lenyap dengan cepat seiring masuknya informasi baru, sedangkan memori semantik lebih kebal terhadap kelupaan.


2. Implisit (Non-deklaratif) yang terbagi menjadi empat, yaitu: prosedur, priming, kondisioning dan pembelajarn non-asosiatif.

Dalam era modern seperti sekarang ini saat kapasitas penyimpanan informasi dalam komputer hampir-hampir tanpa batas, sedangkan kapasitas otak manusia untuk menyimpan memori informasi yang detail dalam jangka waktu lama tetaplah tidak tertandigi.

Sumber dari PSIKOLOGI KOGNITIF (Robert L Solso, dkk)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline