Mengapa Mobil Listrik Di Indonesia Sepi Peminat.?
Perkembangan alat transportasi sudah berkembang sangat pesat yang bermula dari diciptakanya mesin pembakaran luar sampai dengan mesin dengan pembakaran dalam yang ada pada kendaraan konvensional yang sekarang ini. Pada saat ini saja mobil bahkan sudah tidak nggunakan bahan bakar fosil melainkan menggunakan energi yang terbaharukan seperti listrik (Electric Vehicle).
Tentu saja perkembangan teknologi yang sangat pesat memberi kita keuntungan dalam penggunaanya, tapi disetiap inovasi pasti ada kendala dimana ada masyarakat belum bisa menerima inovasi tersebut. Berikut beberapa hal yang menjadi kendala dalam penggunaan kendaraan EV (Electrivc Vehicle)
Kebiasaan masyarakat
Di Indonesia perkembangan kendaraan bertenaga listrik terhambat dikarenakan masyarakat masih masih enggan untuk mencoba hal yang baru. Kebiasaan masyarakat tersebut kurang mendukung terjadinya perubahan dan pembiasaan kebiasaan baru seperti pengguna harus membiasakan
mengisi baterai dimana yang sebelumnya kita hanya memerlukan 5-15 menit untuk mengisi bahan bakar tapi dalam hal ini kita harus membutuhkan 2- 8 jam untuk mengisi baterai hal tersebut embuat enggn masyarakat untuk beralih ke kendaraan bertenaga listrik.
Harga Kendaraan Mahal
Kendaraan yang diproduksi oleh beberapa pabrikan mobil seperti hyundai, tesla, serta toyota telah memperkenalkan produknya namun harga yang dibandrol pun tidak bisa dibilang murah untuk sebuah kendaraan keluarga. Bayangkan saja untuk memiliki mobil listrik hyundai Iqoniq 5 saja sudah dibandrol dengan harga 718 juta rupiah OTR jakarta,
bahkan tesla menjual dengan harga yang jauh lebih fantastis. Oleh karena itu terciptalah prespektif bahwa kendaraan listrik memiliki harga yang mahal di pikiran masyarakat. Dalam data penjualan kendaraan listrik berjenis mobil di indonesia hanya 1% dari total penjualan kendaran angka tersebut jauh dari target pasar.
Tidak Praktis