Apabila ada seseorang mengatakan santri tentunya di fikiran masyarakat akan terlintas seseorang yang menuntut ilmu di pesantren entah itu pesantren modern ataupun salafi.
Santri bukan hanya tentang anak yang berpeci atau pun berkerudung,santri ialah dia yang berjuang menuntut ilmu pada gurunya dan ikhlas menerima apapun hasilnya. Harapan mereka hanyalah ke barakahan ilmu yang telah dipelajari pada gurunya .
Seperti saya sendiri dulu pernah mondok pesantren salafi yang ada di kota ponorogo. Apabila pagi saya bersekolah di MAN 2 Ponorogo lalu sore dan malamnya saya mengaji di pondok. Saya masuk di pondok di awal semester 2 kelas 10 berarti saya sudah mondok sekitar 2 tahun setengah.
Seorang lulusan santri tentunya diharapkan dapat menjadi seseorang yang dapat memimpin masyarakat yang ada di lingkunnya untuk lebih dekat dengan Allah swt. Karena seorang santri sewaktu di pndok tentunya sudah dilatih ilmu ilmu agama yang berkitan dengan lingkungan seperti imam tahlil, imam sholat, ataupun bilal jum'at dan ied.
Selain itu santri sewaktu di pondok juga dilatih mandiri dan taat kepada peraturan yang ada dipondok. Apabila melanggar peraturan yang ada di pondok maka santri tersebut akan mendapat ta'zir oleh pengurus pondok. Berat tidaknya ta'zir tergantung peraturan yang dilanggar. Mulai dari yang membersihkan lingkungan pondok bahkan ada yang sampai di gundul oleh pengurusnya.
Maka dari itu seorang lulusan santri dapat menjadi sosok yang madiri selain itu seorang santri dengan ilmu agama yang bersifat kemasyarakatan ataupun pendalaman Al-Qur'an yang dimilikinya menjadikan santri tersebut dapat di andalkan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H