Lihat ke Halaman Asli

Pesona Negeri di Atas Awan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejumlah traveller atau pejalan meyakini datang ke Danau Toba belum lengkap tanpa mampir ke tempat yang menawarkan salah satu pemandangan terbaik.

Tempat yang dimaksud adalah sebuah bukit yang berjarak sekitar sejam perjalanan dari Tomok dan tempatnya tinggi, katanya salah satu yang tertinggi di Pulau Samosir. Warga setempat menyebutnya bukit Siulak Hosa. Dari tempat ini, Danau Toba benar-benar terlihat luar biasa!! hehehehe

[caption id="attachment_149099" align="aligncenter" width="300" caption="Danau Toba dari Siulak Hosa"][/caption]

Saya dan teman perjalanan dari Solo, Lutfiyah, enggan melewatkan destinasi ini. Pagi-pagi benar pada hari kedua di Pulau Samosir, kami bertekad ke sana. Yang pertama kami lakukan adalah mencari persewaan sepeda motor. Karena kurang sreg dengan tukang ojek pada hari sebelumnya, kami mencari alternatif lain.

Semula kami berniat menyewa sepeda motor dan mengendarainya sendiri. Maklum kalau di rumah kami kemana-mana juga naik sepeda motor. Apalagi kalau menyewa motornya saja taripnya lebih murah ketimbang sekalian nyarter bapak tukang ojeknya. Namun mendengar tujuan kami, pemilik motor melarang karena medannya sulit. Alhasil, kami berangkat menggunakan dua kereta (sebutan warga lokal untuk sepeda motor) yang dikemudikan Pak Biston dan Pak Sihite.

Perjalanan awalnya mulus-mulus saja. Jalanan yang kami lewati beraspal, meskipun tidak semuanya halus. Namun setelah 30 menit, jalanan beraspal tinggal kenangan. Saat itulah saya dan Lutfiyah bersyukur batal mengendarai motor sendiri. Bisa-bisa kami kesasar karena tak ada satu pun petunjuk arah. Jalannya jelek, menanjak curam dan di kanan kiri sangat sepi, tak ada orang bisa bisa ditanya atau dimintai tolong.

[caption id="attachment_149100" align="alignnone" width="300" caption="Jalan menuju Siulah Hosa"][/caption] [caption id="attachment_149101" align="aligncenter" width="300" caption="jalan ke Siulak Hosa"][/caption]

Tapi, semua perjuangan itu terbayar lunas setelah kami berempat tiba di bukit Siulak Hosa. Wow luar biasa! Saya dan Lutfiyah berteriak kegirangan seperti anak kecil melihat pemandangan yang terhampar di depan mata kami. Danau Toba terlihat begitu indah di bawah sana, dengan air yang tampak berwarna biru tua. Tuk-Tuk, Tomok dan sudut-sudut lain Danau Toba terlihat sangat eksotis dari bukit tersebut. Udara yang dingin menggigit membuat suasana bertambah syahdu. Kami pun terbius memandang ke bawah sembari mengencangkan jaket ke tubuh. Brrrr

Menurut penuturan Pak Sihite, Siulak Hosa artinya berhenti untuk bernapas. Ketika orang lelah setelah melakukan perjalanan, bukit itu biasanya jadi pilihan untuk berhenti beristirahat alias mencari napas. Sebutan itu rasanya sangat pas. Siulak Hosa memang pilihan terbaik untuk melepas lelah sembari menyerap pemandangan fantastis!

[caption id="attachment_149103" align="aligncenter" width="300" caption="Kabut mulai datang"][/caption]

Sayang sekali, cuaca kurang bersahabat pagi itu. Kabut tiba-tiba datang dan mengambil keindahan yang terpapar. Niatan memandangi birunya danau toba terhalang oleh kabut tebal. Awalnya kami kecewa juga, karena sudah jauh-jauh, tapi hanya bisa memandang keindahan itu sekejap saja. Tak lebih dari 15 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline