Lihat ke Halaman Asli

Usama

Mahasiswa

Kebiasaan Mager, Menyebabkan Meninggal Dunia

Diperbarui: 22 Juli 2023   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mager (Sumber sukabumiupdate.com)

Ada banyak sekali istilah gaul zaman sekarang yang populer di media sosial, salah satunya kata “mager”. Tentunya cukup akrab kalian dengar atau jumpai di media sosial. Kata mager sendiri telah muncul sejak beberapa tahun yang lalu. Penggunaannya kini tak terbatas pada anak-anak remaja saja melainkan juga sudah merambah ke orang dewasa. Lantas, apa arti kata mager yang sebenarnya dan kenapa kebiasaan mager, menyebabkan meninggal dunia?

 

 

Secara sederhana, arti kata mager adalah malas gerak. Mager adalah kata singkatan yang berasal dari dua kata tersebut. Disingkat seperti itu karena selain lebih praktis untuk disebut, juga terkesan lebih kekinian dikalangan anak-anak muda jaman sekarang. Arti kata mager, malas gerak ini rupanya sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

 

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ) arti kata mager berarti malas (ber)gerak; enggan atau sedang tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Kata mager biasa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sedang enggan atau tak bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Orang-orang yang dikatakan mager adalah mereka yang tidak ingin mengerjakan aktivitas apapun saat ini dikarenakan sedang dilanda rasa malas untuk bergerak.

 

Kebanyakan orang jadi mager alias malas gerak. Kalau semua hal bisa dilakukan sambil rebahan, pasti bakal dilakukan di atas tempat tidur. Akan tetapi di balik nikmatnya bermalas-malasan, ada efek negatif yang bakal dituai di kemudian hari. Bahkan rasa malas bisa saja membunuh Anda. Tubuh jarang bergerak. Tubuh 'didesain' untuk beraktivitas. Namun yang terjadi sebaliknya.

 

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, gaya hidup sedentari atau malas bergerak adalah salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. Selain itu, data yang dilaporkan oleh European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kematian akibat kebiasaan malas gerak jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan kematian karena obesitas. Berikut adalah berbagai risiko yang harus diperhatikan jika Anda termasuk orang yang malas gerak.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline