Lihat ke Halaman Asli

Devy Arysandi

Remahan Rakyat

Edmodo: Optimalisasi Era Digitalisasi Pendidikan di Masa Pandemi dengan "Free Application"

Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Revolusi industri membawa kemajuan bagi perkembangan teknologi di dunia, termasuk teknologi di bidang pendidikan. Pada abad ke-21, seperti saat ini kecakapan teknologi dalam pemenuhan tuntutan di masa modernisasi menjadi suatu keharusan bagi para pegiat pendidikan. Mengingat pandemi yang memasuki babak baru dalam perkembangannya, kita sudah harus membuka mata dan telinga untuk melihat dan mendengar pandangan serta saran yang baik untuk ke depannya.

Gempita Tahun 2020 Bagi Pendidikan Indonesia

Awal Maret di tahun 2020, menjadi catatan bersejarah dalam pendidikan Indonesia. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, menorehkan cerita tersendiri bagi setiap orang, tidak terkecuali para pelajar. Wajah ceria nan sumringah yang biasanya menghiasi di sudut bibir tatkala menyambut matahari terbit, seketika pupus dan terbenam. 

Euforia sebagai seorang pelajar dengan membawa semangat yang diagungkan, harus ditinggalkan sampai batas pintu rumah. Tas dan sepatu yang terbiasa bersanding bersama, kini menjadi pajangan hampa di penjuru ruangan. 

Melamun, menunggu kepastian kapan pandemi berakhir dan mengizinkan kami untuk membuka pintu kelas kembali. Bersama-sama membangun pondasi untuk mempertahankan generasi, demi masa depan yang gemilang di kemudian hari.

Siapa sangka, kemeriahan tahun baru menjadi hari akhir kebebasan bagi penduduk negeri. Suara dentuman petasan dan kembang api yang mengakhiri tahun dan mengawali tahun, merupakan awal di setiap lembaran yang kita jalani saat ini.

Pengalaman sebagai Guru Terbaik

Saya sendiri menjadi salah satu alumnus pertama lulusan Corona yang menamatkan sekolah karena pandemi. Saat itu pemerintah memutuskan untuk memberhentikan sekolah tatap muka, kami sebagai pelajar merasa kebingungan. 

Sebab, masih adanya Ujian Nasional yang harus dilaksanakan, membuat kami dirundung dilema. 

Pembelajaran dihentikan secara berkala dalam kurun waktu dua minggu, sebelum akhirnya diputuskan penghapusan Ujian Nasional secara menyeluruh.

Jangka waktu yang singkat sebelum ujian, sempat menimbulkan polemik di antara civitas akademika. Terdapatnya perbedaan argumen dalam hal penghapusan Ujian Nasional, mendorong pemerintah untuk segera mengeluarkan ultimatum darurat dengan memperhatikan segi terpenting dalam pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline