Teknologi golf virtual digunakan pada lapangan golf yang disimulasikan secara grafis dalam pengaturan suatu ruangan. Berdasarkan lokasi perangkat yang menjadi sensor untuk menangkap bola dan tongkat. Agar, memperoleh informasi kecepatan dan arah yang akurat dan simulasi pelambungan bola.
Data ayunan pemain golf nantinya dikumpulkan, dihitung menurut pukulan golf diekstrapolasi untuk memberikan lintasan pelambungan bola dan disalurkan sesuai dengan hubungan antara pelambungan bola per gerakan bola atau tongkat yang diperiksa. Menambahkan aspek lingkungan yang diproyeksikan, termasuk di dalamnya terdapat medan, angin, hujan, dan pengaruh lainnya. Serta, mencatat tinggi dan lebar tertentu yang tersaji pada monitor.
Teknologi awalnya telah tersaji sejak awal 1970-an dan harga sistem berkisar kurang lebih $ 200 yang bekerja dengan komputer atau konsol video game. Untuk spesifikasi yang lebih canggih diperkirakan sekitar puluhan ribu dolar. Sistem lanjutannya menggunakan ruangan khusus, layar sentuh, proyektor, dan perangkat virtual lain.
Namun, di Indonesia teknologi golf virtual baru dikenalkan ke dalam negeri sekitar 5 tahun terakhir. Salah satunya, adalah Golfmax yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. Kekurangan untuk sepesifikasi teknologi ini adalah kendala peralatannya yang masih diimpor dari luar negeri. Serta, harganya yang masih terbilang mahal untuk diperjualbelikan secara luas.
Cara kerja dari teknologi virtual ini dengan menggunakan suatu simulator yang lebih sederhana dan tidak memiliki perangkat lunak internal. Simulator ini akan mengukur pergerakan sensor genggam dan memasukkan informasi ke video dalam permainan. Informasi tersebut akan diterjemahkan menjadi sebuah tindakan, misalnya memukul bola. Untuk simulator yang lebih kompleks, sistemnya memiliki perangkat lunak tersendiri. Sehingga, memungkinkan pengguna untuk menggunakan sistem seperti seorang pengemudi.
Baterai digunakan sebagai sensor lingkungan, perangkat lunaknya akan melacak setiap tembakan, mulai dari benturan ataupun cara bola memantul secara visual. Sehingga, pemain golf dapat merinci pergerakan dalam pelambungan bola untuk dilatih atau melatih. Lanskap akan diproyeksikan, dapat juga dengan menggunakan gambar alami.
Komputer dalam hal ini, akan menghitung lintasan bola golf hasil ayunan dan pelambungan bola. Kemudian, bola akan disimulasikan di monitor melalui proyektor. Simulator golf ini, dapat menyajikan kecepatan tongkat, sudut muka tongkat saat tumbukan, jalur tongkat, kecepatan bola, jalur bola, dan sudut peluncuran secara vertikal maupun horizontal.
Terdapat beberapa jenis sistem pengukuran, yakni tikar simulator, sistem suara sonik, susunan sensor optik, sistem pelacakan radar, dan bola kamera.
Manfaat dari teknologi golf virtual dapat digunakan untuk bermain dan berlatih. Dapat digunakan dalam aspek pengajaran antara siswa dan profesional pengajar untuk mengidentifikasi dengan tepat apa yang harus diketahui pemain agar dapat meningkatkan keterampilan mengayun, serta dalam kondisi pandemi seperti ini dapat digunakan untuk manyalurkan aktivitas bermanfaat. Meskipun, dalam kondisi pandemi seperti saat ini, tanpa terbatas jarak dan wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H