Lihat ke Halaman Asli

Presiden 2014 & Burung Kacamata

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya bukan orang yang suka bicara masalah politik, apalagi pengamat politik (belum pernah kan sekalipun melihat saya berbicara tentang politik di televisi?, hehe). Ini hanya sekedar oleh-oleh sepulang dari pos kamling pada saat kegiliran jadual ronda malam Sabtu kemarin, yang entah dari siapa dan darimana obrolan dimulai, yang diingat obrolan saat itu sudah mulai mengarah ke pembicaraan tentang bakal Presiden 2014 mendatang.

Saat itu isi obrolan saya pun kurang lebih seperti ini,

"Dulu masyarakat di beberapa daerah pada rame-rame memburu pohon-pohon kecil yang tumbuh dekat pagar, di kebun, bahkan yang tumbuh di hutan untuk dijadikan sebagai pohon hiasan di dalam pot (menyerupai bonsai) dengan cara menjungkirbalikkan pohon tersebut. Akar yang tadinya di bawah menjadi di atas dihiasi dengan daun-daun buatan dari plastik, sementara bagian pohon yang tadinya di atas posisinya jadi di bawah tertanam di dalam pot. Entah kenapa saat itu, saya mengira bahwa hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa partai berlambang pohon beringin yang tak pernah kalah dalam Pemilu (seingat saya dari mulai anak-anak hingga saya punya anak pertama) akan tumbang, dan.. ternyata hal itu benar terjadi.

Lalu suatu ketika terjadi lagi kebiasaan yang seingat saya tidak pernah terjadi sebelumnya, yaitu banyak orang pada ramai memburu uang logam receh Rp. 500-an dengan tahun-tahun tertentu yang mungkin memiliki kadar emas (atau apalah) yang cukup tinggi, kemudian uang tersebut rame-rame dilubangi dan dijadikan sebagai perhiasan berupa cincin. Saat keadaan di sebagian masyarakat ramai seperti itu, ada orang tua (sekarang sudah wafat) yang bilang bahwa bakal menjadi presiden RI mendatang kemungkinan besar adalah perempuan. Konon katanya uang logam receh yang dilubangi lebih menandakan ke perempuan. Dan apa yang kemudian terjadi? Presiden RI KH. Abdurachman Wahid yang semula terpilih pun lengser dan digantikan oleh seorang presiden dari kalangan wanita/perempuan.

Juga suatu ketika di beberapa wilayah di Bandung (saya tidak tahu dengan daerah lain) pada saat menjelang hingga setelah perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang kesekian kali, saya melihat di pinggir-pinggir jalan pada sepanjang jalan yang saya lalui tergantung bungkusan-bungkusan plastik yang diisi dengan air berwarna-warni seperti air es yang sudah mencair (tidak beku) sebagai hiasan menyambut perayaan kemerdekaan, ada pembicaraan kembali di sebagian masyarakan bahwa yang akan menjadi presiden RI selanjutnya adalah Pak SBY, karena hiasan plastik berisi air tadi orang Sunda biasa menyebutnya "es beye", sehingga dekat dengan kata atau singkatan SBY. Ternyata terbukti juga, bahwa presiden selanjutnya yang kemudian terpilih adalah Bapak DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)."

Kemudian saya pun bertanya kepada teman-teman ronda yang ada di pos kamling, "Nah, sekarang kebiasaan apa yang sedang ramai-ramainya terjadi di masyarakat?".

Teman-teman ronda pun menjawab, "Orang-orang lagi pada ramai memelihara burung".

"Oh iya, dari mulai orang dewasa hingga anak-anak sedang ramai berburu dan memelihara burung", Pikir saya. Lalu saya pun bertanya kembali pada mereka, "Kalau dihubung-hubungkan dengan bakal presiden 2014 yang akan datang, siapa kira-kira presidennya?".

Teman saya menjawab, "Mungkin Bang Oma Irama, karena burung itu kan suka bernyanyi (berkicau), dan Bang Oma Irama adalah seorang penyanyi".

Bibir saya pun terbuka dan bilang, 'Ooohh...."

Karena mungkin sehari-hari aktifitas saya kebanyakan di rumah dan di dunia maya, malah yang terbayang oleh saya saat itu adalah burung Twitter. Partai mana gituh yang punya lambang seperti Twitter?.. Itu yang terlintas di pikiran, hehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline