Lihat ke Halaman Asli

Ismail Marzuki

Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Monolog Hati

Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lamat kutatap dan amati dalam kebaruanku menjadi teman

Kau perkasa dalam takdirmu menjadi perempuan

Kau rengkuh jauh untuk mengabdikan diri pada keluarga

Hingga kau tak mengenal lagi kebahagiaan yang harus kau miliki

Tak sedikit dalam hari-harimu harus menelan pahit untuk lain dari dirimu

Meski kau harus tersayat-sayat setiap saat dan bertempur dengan waktu

Kembali ku tatap dirimu yang sederhana dari hakikat perempuanmu

Meyakinkanku atas segala kekuatan tak mesti berpihak pada laki-laki saja

Kau telah kuat dalam mengayuh kehidupan

Sampai kau terbuang dan terasing dalam keramaian kebahagiaan

Ku tatap kembali dalam lamunan mataku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline