Seorang pemuda atau remaja harus bisa memahami apa itu politik? apa itu kebebasan? dan apa itu tindakan? yang harus dilakukan di masyarakatnya.
POLITIK berasal dari kata polis (Aristoteles) yang berarti ide/gagasan untuk bertindak. Makna dari politik bukan diarahkan pada makna yang selama ini kita pahami adalah sesuatu yang menghalalkan segala cara, tetapi lebih diarahkan pada gasan (memaksimalkan pikiran) untuk berbuat demi kepentingan dan kemajuan kelompok.
Dari pemahaman ini, pemuda atau remaja harus bisa berpolitik, di mana ia harus bebas menggunakan akal-pikirannya untuk berbuat bukan sebaliknya terkurung oleh aturan atau pandangan yang sudah berlaku di masyarakat selama itu tidak mencidrai nilai moral yang berlaku, maka politik itu harus dilakukan.
Sebagai generasi di masa keemasan, harus melakukan berbagai percobaan tindakan yang mengarah pada kemajuan-kemajuan bersama. Sehingga tercipta generasi yang berkemajuan, tidak manja, cengeng, malas, gengsi, dan berbagai citra yang akan mencidrai status kepemudaan atau keremajaan.
Kondisi seperti ini akan menghasilkan estafet genarasi yang lebih baik. Oleh karena itu makna politik harus disimpulkan sebagai tindakan yang berdasar pada akal, pikiran, dan gagasan yang mengarah pada perubahan yang lebih baik.
KEBEBASAN bermakna ekspresi yang kita tunjukkan berdasarkan hasrat yang kita miliki. Setiap orang menghendaki kebebasan. Dan ini harus direalisasikan melalui tindakan yang terus menerus sampai menemukan cita-cita yang diingin.
Sebagai pemuda atau remaja, kita harus bebas dalam artian; kebebasan yang tidak bertentangan pada nilai-nilai sosial-agama yang dianut oleh masyarakat. Misalnya, jika ada sekelompok orang dan bersama berbuat untuk kemaslahatan masyarakat, inilah yang dimaksud dengan kebebasan personal yang dipersatukan dalam satu gagasan dan tindakan.
Sebaliknya, jika ada seseorang yang mengedepankan kebebasan privat (personal) untuk mencapai keinginannya sendiri (mabuk, berjudi, mencuri) ini yang dimaksud dengan kebebasan liberal. Jangan sampai ini terjadi di masyarakat.
Boleh jadi lambat laun, satu orang atau dua orang akan terpengaruh dan ikut melakukannya dan membuat komunitas/kelompok. Sehingga ada kekuatan yang dibangun dan berpotensi meruntuhkan tatanan generasi yang sudah baik. Ini harus dikontrol melalui consensus (kesepakatan bersama) antara lintas generasi agar menjadi tatanan yang comman good (kebaikan bersama).
Adapun mengenai TINDAKAN, setiap orang harus melakukan yang terbaik berdasarkan kapasitas yang dimiliki untuk kemaslahatan pribadi dan banyak orang. Saat kita melakukan kebaikan yang berulang-ulang akan melahirkan keteladanan yang diterima di dalam pikiran orang di sekitar.
Jika keteladan sudah menjadi nilai yang diterima dan dikuti oleh orang-orang disekeliling kita, ini menjadikan kebaikan yang kita lakukan untuk diri sendiri dan menjadi kebaikan di sekeliling. Sebaliknya kejelekan yang kita lakukan untuk diri sendiri akan berimbas pada orang-orang disekelilingnya.