"Waktumu terbatas. Jangan terperangkap dalam dogma dimana kamu hidup dengan apa yang orang lain pikirkan. Jangan biarkan pendapat orang lain menenggelamkan suara batinmu sendiri. Kamu harus punya keberanian untuk mengikuti hati dan intuisimu. Mereka kadang tahu akan jadi apa kamu sebenarnya. Yang lainya hanyalah tambahan"(Steven Jobs)
"Di sebuah kampung yang jauh dari kota, ada seorang laki-laki yang hidupnya jauh berbeda dari sahabat-sahabatnya. Namanya, Solah. Ia termasuk satu di antara keempat temannya yaitu Arif, Dika, Roni dan Solah. Sejak kecil mereka selalu bersama, bemain bersama dan banyak hal yang mereka lalui bersama termasuk sekolah di tempat yang sama. Namun, dari keempat orang tersebut, hanya Solah-lah yang dikatakan jauh dari harapan. Solah belum menemukan pekerjaan tetapnya. Bukan berarti dia begini karena ketiga temannya tidak peduli dengan dirinya. Dia sudah sering di nasehati dan disemangati. Namun tidak ada perubahan. Padahal dilihat dari kemampuan, Solah termasuk anak yang pintar seperti teman-teman yang lain. Melihat Solah yang seperti itu, ketiga temannya melakukan pengamatan. Dan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa, Solah terlalu memikirkan apa yang orang katakan tentang dirinya. Ini-itu dan lain sebagainya selalu dipikirkan. Sehingga Ia selalu takut dalam mengambil tindakan. Pendapat-pendapat orang disekelilingnya selalu menghantui apabila Ia ingin memulai suatu trobosan besar. Hingga akhirnya Ia tidak pernah melakukan kemajuan untuk hidupnya."
Cerita di atas adalah sedikit dari kebanyakan orang yang belum menemukan jati dirinya karena tidak percaya dengan kata hatinya. Kata hati kadang menjadi nasehat yang harus disikapi dengan bijak tanpa harus menghahikiminya.
Kata hati adalah bahasa kalbu yang terlintas dipikran dan perasaan yang kecepatannya seperti cahaya. Jika tidak segera ditangkap, Maka ia akan berlalu begitu saja. Kata hati bisa dikatakan sebagai inspirasi atau bisikan positif yang lahir dari alam bawah sadar. Ia berupa kesan pertama sebagai kesimpulan terhadap sesuatu. Bisa juga dikatakan sebagai penilaian atas apa yang dilihat dan dirasakan oleh tubuh manusia.
Kata hati ini bersifat psikologis sebagai respon terhadap kejadian-kejadian, manusia, binatang, benda, hubungan, tindakan dan lain sebagainya. Namun kata hati lebih identik dengan perasaa yang terlintas; sebagai bentuk kesimpulan (baik, buruk) atas apa yang akan dialami berikutnya.
Kata hati dapat juga dikatakan sebagai keyakinan yang lahir dalam diri manusia yang boleh jadi benar atau salah. Ini tergantung kepekaan seseorang atas benda, seseorang atau kejadian yang dinilai. Semakin peka seseorang, maka ia memiliki ketajaman kata hati.
Anda bisa melatih kepekaan untuk menemukan ketajaman kata hati dengan cara; memperdalam ilmu psikologi keperibadian, psikologi sosial, meditasi dan ibadah yang baik. Maka tidak heran, orang yang sudah matang dari sisi keperibadian, sosial dan lebih dekat dengan sang pencipta, tingkat kepekaannya semakin tinggi dan kata hatinya semakin tajam. Sehingga saat melakukan suatu pekerjaan selalu dengan tindakan yang tepat.
Fenomena kata hati ini bisa Anda buktikan saat pertama kali bertemu atau berkenalan dengan seseorang. Dengan melihatnya saja, Anda sudah menentukan nilai terhadap orang itu. Boleh jadi baik-boleh juga baik. Itu adalah bahasa hati Anda tentang seseorang. Atau saat Anda masuk ke sebuah toko pakaian, dari sekian banyak pakaian yang terpajang pasti ada yang Anda yakini baik untuk dipakai. Inilah yang disebut kata hati. Oleh karen itu, kata hati adalah seperangkat keyakinan awal tentang suatu hal.
Anda bisa gunakan teknik kata hati ini sebagai penilaian pertama yang kebenaranya sekitar 55%. Namun, jangan sampai Anda mempercayai kata hati 100% ini berbahaya. Kata hati harus dibuktikan kebenarnya untuk mengambil sikap yang sesungguhnya. Artinya apa, Anda harus menguji kata hati itu samapai Anda menemukan kesimpulan yang sebenarnya.
Saat Anda bertemu dengan seseorang yang kelihatan baik sama Anda, jangan sampai Anda 100% mempercayainya. Boleh jadi Anda akan dipermainkan. Uji kata hati Anda tersebut dengan mencoba mengenal orang tersebut lebih dekat. Kebiasaan ini akan melatih Anda untuk tidak mudah menjastis (baik-buruk) seseorang. Ini memang tidak mudah, namun bisa dipelajari.
Hubungannya dengan sebuah tindakan yang positif, Anda memang harus percaya dengan kata hati. Jika kata hati Anda akan menemukan kesuksesan jika melakukannya. Maka segeralah melakukannya dan teruslah percaya dengan kata hati tersebut sampai Anda menemukan kesimpulan yang sesungguhnya. Karena tidak selamanya hal yang ada di dunia ini bisa dilihat dari sisi logika harus juga diyakini. Yakin pada diri sendiri bahwa apa yang Anda lakukan adalah hal yang baik maka dunia akan membuktikannya.