"Saya akhirnya belajar untuk menjalani masa sekarang dan berfokus pada apa yang saya inginkan bukan pada apa yang saya tidak inginkan" (Darren L. Jhonson)
Setiap orang pasti memiliki keinginan termasuk Saya ataupun Anda. Setiap orang memiliki keinginan. Dan selama kita masih hidup di atas dunia ini, keinginan tidak ada habisnya.
Karena keinginan adalah naluri kehidupan manusia. Bahkan ornag gilapun memiliki keinginan, bahkan boleh jadi keinginannyalah yang menjadikan dia gila.
Keinginan sering dihubungkan dengan kebutuhan. Namun, keinginan harus dipahami sebagai sesuatu yang lebih jauh dari kebutuhan. Memang, tanpa ada kebutuhan maka tidak ada keinginan; walaupun manusia kadang tidak mengingikan apa yang tidak dibutuhkan.
Setiap orang memiliki keinginan yang tidak bisa dilihat oleh orang lain tentang besar kecilnya keinginan itu. Hanya diri kita yang lebih tau tentang keinginan itu.
Di lihat dari maknanya "keinginan" bisa dipadankan dengan kata niat, hasrat, dan cita-cita. Di mana sifatnya bisa dibagi dua yaitu secara fisik dan batin (psikologis).
Maka wajarlah keinginan sebagai sesuatu yang lebih jauh dari sebuah kebutuhan. Kerena kebutuhan manusia sangtlah banyak dan tidak terbatas. Dan di setiap satu keinginan memiliki batasnya sendiri. Sedangkan kebutuhan tidak memiliki batasan.
Kebutuhan adalah proses yang menuntut penyaluran dalam bentuk tindakan. Jika keinginan itu tidak tersalurkan, maka yang terdari adalah konflik dalam diri seseorang baik yang bersifat pisik atau pisikis.
Semakin Anda menahan keinginan yang Anda rasakan maka semakin besar konflik yang Anda rasakan. Oleh karena itu, keinginan harus dilanjutkan dalam bentuk tindakan.
Anda akan merasakan kegelisahan yang dahsat saat cita-cita (keinginan) Anda tidak tercapai. Contoh saja, saat Anda ingin kuliah dan Anda percaya dengan kuliah Anda bisa sukses. Lalu keinginan Anda itu tidak tersalurkan. Boleh jadi, Anda mengalami kekecewaan yang sangat berat dan sulit lepas dari hasrat itu. Oleh karena itu keinginan harus dibuktikan dalam benutk tindakan.