Lihat ke Halaman Asli

Ury Nilvia

Accounting

Menyajikan Laporan Keuangan yang Efisien dengan Accurate Online

Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan perangkat utama yang sangat signifikan dalam menyampaikan data terkait aktivitas keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak eksternal, dokumen ini berfungsi untuk mendokumentasikan secara rinci posisi keuangan dan operasional perusahaan selama masa waktu tertentu, laporan keuangan dirancang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari pemilik perusahaan dan manajemen, serta untuk menyajikan data yang relevan terhadap berbagai bagian relevan, terdapat beberapa komponen utama dalam laporan keuangan, yaitu laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca, yang secara keseluruhan menyuguhkan gambaran lengkap mengenai keadaan dan kinerja keuangan perusahaan (Triyani et al., 2024). Untuk lebih dalam mengetahui apa itu laporan keuangan, berikut sebagian pendapat mengenai pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2019: 7) dalam (Handayani, 2023) berpendapat bahwa: “laporan keuangan merupakan laporan yang menyatakan situasi keuangan perusahaan pada sekarang atau dalam suatu periode tertentu.”

Dari uraian sebelumnya dapat dirangkum laporan keuangan menjadi acuan terhadap suatu kondisi keuangan perusahaan di setiap saat selain itu, menurut Werner R. Murhadi (2019: 1) menjelaskan bahwa: “laporan keuangan adalah bahasa bisnis, di dalam laporan keuangan mengandung informasi tentang keadaan keuangan perusahaan kepada bagian pengguna dengan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan, maka berbagai pihak yang terkait bisa mengamati keadaan kestabilan keuangan suatu perusahaan.”

Dari pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan suatu informasi penting untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan dan menjadi acuan terhadap kestabilan keuangan didalam sebuah perusahaan.

  • Tujuan Laporan Keuangan

            Laporan keuangan umumnya mencakup beberapa komponen utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Tujuan dari penyajian laporan keuangan tersebut adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan terperinci mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas dari suatu entitas. Informasi ini dirancang untuk bermanfaat bagi berbagai pengguna dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Ini termasuk individu atau pihak yang tidak berada dalam posisi untuk meminta laporan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi tertentu mereka, tetapi memerlukan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk membuat keputusan yang tepat dan terinformasi  (Khotmi & Amrul, 2017).

  • Penyajian Data Laporan Keuangan

Menurut Menurut PSAK No.1 Tahun 2015 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2015) tentang Penyajian Laporan Keuangan dimana menjadi panduan perusahaan terhubung penyajian laporan keuangan demikian telah disetujui oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah terdiri dari laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi dan penghasilan menyeluruh lain selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang penting dan informasi keterangan lain. Menurut Garrison, Noreen, dan Brewer (2015), laporan keuangan perlu disusun secara jelas dan konsisten agar informasi yang disajikan dapat dipahami oleh pengguna. Penyajian yang efektif akan memudahkan pemahaman terhadap informasi keuangan yang rumit.

Penyajian laporan keuangan merupakan proses penyusunan data keuangan perusahaan dalam format yang terstruktur dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti SAK di Indonesia atau IFRS secara internasional. Berikut ini langkah-langkah utamanya:

       1. Pengumpulan Transaksi Keuangan

Semua transaksi perusahaan, termasuk penjualan, pembelian, penerimaan, dan pembayaran, dicatat secara rinci setiap hari sebagai data dasar akuntansi.

  1. Pengelompokan Transaksi

Setelah dikumpulkan, transaksi dikategorikan berdasarkan jenisnya, seperti pendapatan, biaya, aset, kewajiban, atau ekuitas. Proses ini dilakukan dalam buku besar untuk memudahkan pengelolaan.

  1. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo disusun setelah transaksi tercatat dalam buku besar untuk memastikan keseimbangan antara total debit dan kredit. Langkah ini merupakan dasar untuk tahap penyesuaian dan penyusunan laporan akhir.

  1. Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline