Lihat ke Halaman Asli

ursula lintang

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Toleransi Antar Etnis Beserta Komunikasi Non-verbal dalam Film Upin Ipin Memang Ada?

Diperbarui: 9 November 2021   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Siapa sih yang ga tau Upin Ipin? Masa sih?

Upin Ipin merupakan film serial animasi anak-anak yang diproduksi dan dikreasi oleh Les'Copaque serta diterbitkan pada tanggal 14 September 2007 di Malaysia dan ditayangkan pertama kali di TV9. Pada awalnya, film ini diciptakan dengan tujuan mengajarkan anak-anak agar menghayati bulan Ramadhan secara lebih dalam sekaligus memperkenalkan budaya melayu pada penonton. 

Film animasi satu ini tak sekedar ditawarkan dalam bentuk CD, melainkan menjadi lebih dikenal masyarakat karena dipertontonkan pada bermacam-macam TV swasta baik Malaysia dan juga Indonesia. 

Di tevisi Indonesia sendiri, Film Animasi Upin Ipin yang berdurasi sekitar 5-7 menit setiap adegan atau episode ini ditayangkan di MNCTV setiap hari pada pukul 19.00. Sedangkan di Turki, Upin Ipin ditayangkan di Hilal TV. Hingga saat ini pun, film animasi satu ini masih ditayangkan setiap hari di TV9 pukul 16.30.

 Terdapat banyak tokoh dalam film animasi ini, yang pertama adalah sepasang kakak beradik kembar bernama Upin dan Ipin yang diceritakan hanya tinggal bersama kakak kandung perempuannya yaitu kak Ros dan seorang nenek yang kerap mereka sapa dengan sebutan "Opah", karena orang tua mereka yang telah meninggal sejak Upin dan Ipin masih bayi. 

Diceritakan tokoh Upin dan Ipin ini berdomisili di Kampung Durian Runtuh dan mengayam Pendidikan di TK Tadika Mesra yang juga berada di sekitar Kampung Durian Runtuh. Tak hanya itu, film ini juga menyuguhkan berbagai macam budaya serta keragaman etnis dan agama sehingga komunikasi lintas budaya juga sangat tampak dalam film Upin Ipin ini. 

Oleh sebab itu, secara tidak langsung film ini mengajarkan dan bisa menjadi sarana untuk menanamkan sikap toleransi dalam diri anak-anak sejak dini. Hal tersebut dibuktikan dengan diceritakannya teman sekolah Upin dan Ipin yaitu tokoh Mei-Mei yang berketurunan asli dari TiongHoa, tokoh Jarjit yang berketurunan asli dari India, tokoh Fizi dan Mail yang berasal dari suku Melayu asli Malaysia. 

Dalam film Upin Ipin, tokoh-tokoh tersebut tetap berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain tetap menggunakan bahasa ibu mereka yaitu bahasa Melayu, China, dan India. Pertemanan antar Upin Ipin dengan teman-temannya menunjukkan sikap toleransi antar pemeluk agama dan keragaman etnis.

Dibuktikan juga dengan tokoh yang bernama Mei-Mei yang tidak memeluk agama Islam klllmengingatkan Upin dan Ipin untuk tidak jajan dan makan disaat puasa.

Dalam film animasi Upin Ipin juga banyak dijumpai bentuk komunikasi nonverbal. Berikut adalah beberapa adegan dalam film Upin Ipin yang menunjukkan komunikasi nonverbal dalam gestur tubuh dan ekspresi tokoh-tokoh

  • Tokoh Kak Ros Marah dan Kesal pada Upin dan Ipin

Selain bersungut-sungut dan berteriak-teriak ketika mendapati adik-adiknya mencuri ayam goreng, kak Ros menunjukkan kemarahannya pada Upin dan Ipin dengan cara mengepalkan tangan dan menaikkan alis. Hal tersebut memperkuat dan menekankan sikap emosi yang sedang diterjadi oleh tokoh kak Ros

  • Tokoh opah mengijinkan Upin Ipin
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline